Kena Teror Saat KKN di Desa Sebuah Kaki Gunung

SMPANTURA -;Kisah ini berawal saat 12 mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Semarang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kala itu, sekitar tahun 2021, Bella mendapat tugas bersama 11 mahasiswa lainnya, untuk melaksanakan KKN di desa yang berada di salah satu kaki gunung di Jawa Tengah.

Sebelum melaksanakan KKN, Bella bersama perwakilan mahasiswa lainnya mengawali dengan melakukan survey lokasi. Cek lokasi KKN ini, dilaksanakan untuk berkoordinasi dengan pihak desa, sekaligus mencari posko bagi para mahasiswa yang akan tinggal selama 45 hari.

Saat melaksanakan survey, terlihat desa yang menjadi tempat KKN sangat mengasyikan, dengan udara sejuk dan suasana pegunungan yang indah. Bella dan teman kampusnya akhirnya mendapatkan posko mahasiswa KKN, yang ternyata telah disediakan oleh pihak desa. Posko ini menempati sebuah rumah yang sudah biarkan kosong pemiliknya. Selama kosong, rumah ini hanya digunakan untuk menyimpan papan kayu.

Setelah semua persiapan beres, 12 mahasiswa ini kemudian berangkat ke desa tempat mereka KKN, yang jaraknya lumayan jauh dari kampusnya. Begitu tiba, mereka kemudian menuju balai desa untuk Kulo nuwun, sekaligus berkoordinasi terkait kegiatan KKN. Selain ditemui kepala desa, mereka juga ditemui beberapa perangkat desa. Di saat berbincang dengan mereka, salah seorang perangkat desa menanyakan posko untuk para mahasiswa tersebut.

Baca Juga

Loading RSS Feed

“Mba, sudah dapat poskonya?,” tanya seorang perangkat desa.

“Sudah pak, kami dapat posko di rumahnya bapak A,” jawab Bella.

“Ohw, disitu ya. Nanti kalau tinggal di rumah itu, hati-hati ya. Apalagi, yang menempati mahasiswa perempuan,” sambung perangkat desa tersebut.

Jawaban itu membuat Bella penasaran dan bertanya kembali.

“Emang kenapa pak?,” tanya Bella.

“Ohw ndak apa-apa, soalnya rumah itu sudah kosong dari lama,” jawab perangkat desa itu.

“Oya pak, makasih,” sahut Bella.

Mendengar percakapan ini, perangkat desa lain ikut nimbrung. Ia memperingati agar para mahasiswa KKN yang tinggal di rumah itu, nantinya untuk aktivitas mandi dan di dapur jangan sampai melebihi waktu magrib.

“Nanti kalau tinggal di rumah itu, aktivitas di dapur dan mandinya jangan sampai melebihi magrib ya mba,” ucap perangkat desa lainnya.

“Oh iya pak, oke,” jawab Bella bersama mahasiswa lainnya.

Usai bincang-bincang, Bella dan teman-teman sekampusnya pun izin pulang ke posko KKN. Rumah yang dijadikan posko ini berada diujung desa. Di rumah ini terdapat tiga kamar dan satu ruang tamu. Lokasi dua kamar berada di sebelah ruang tamu. Sedangkan satu kamar lainnya berada di bagian belakang, dan tersekat sebuah tembok. Dari tiga kamar itu, mereka membagi dua kamar di depan untuk mahasiswa perempuan, dan satu kamar di belakang untuk mahasiswa laki -laki.

Setelah membersihkan posko, dan menata barang bawaannya, malam itu ke-12 mahasiswa KKN akhirnya beristirahat. Di hari pertama KKN dan tinggal di posko, mereka tidak merasakan keanehan apa pun. Kegiatan KKN juga berjalan lancar-lancar saja. Namun menginjak di hari ke-9, keanehan mulai dirasakan. Berawal saat beberapa mahasiswa belanja di warung warga di sekitar posko. Saat berbelanja itu, pemilik warung yang kebetulan tetangga posko, menanyakan kondisi mahasiswa yang menempati rumah tersebut.

“Mba, gimana ? ada yang aneh-aneh tidak,” tanya ibu pemilik warung.

“Kenapa bu, aneh-aneh apa? tidak ada kok,” jawab teman Bella yang kebetulan berbelanja bersama Bella di warung tersebut.

“Oh, tidak apa-apa kok. Kirain udah ada yang kenalan,” sahut ibu pemilik warung.

“Ah, ndak ada kok bu,” timpal Bella.

Dalam obrolan ini, ibu pemilik warung juga bercerita jika rumah yang ditempati untuk posko KKN itu, sudah lama banget kosong, antara 6-8 tahun dibiarkan kosong. Memang pernah dikontrakan, tetapi yang kontrak rata-rata hanya kuat tinggal selama 6 bulan. Bahkan, sudah ada tiga orang yang mengontrak rumah itu, dan paling lama 6 bulan pindah karena tidak kuat tinggal di rumah tersebut. Cerita ibu pemilik warung itu membuat Bella dan teman-temannya penasaran dan bertanya.

“Emang kenapa bu, kok ndak kuat tinggal di rumah itu,” tanya Bella.

“Iya, habis penunggu di rumah itu nakal-nakal,” jawab ibu pemilik warung.

“Nakal gimana bu,” sahut Bella.

“Iya, pokoknya pada nakal mba,” sambung ibu pemilik warung.

Setelah percakapan itu, Bella dan temannya akhirnya kembali ke posko KKN. Malam itu, beberapa mahasiswa tengah melaksanakan rapat untuk kegiatan KKN keesokan harinya. Di dalam keseriusan rapat ini, mereka mendadak mendengar suara seperti orang yang memasak di dapur. Lantaran penasaran, beberapa mahasiswa laki-laki mengeceknya, dan ternyata di dapur tidak ada siapa-siapa. Dari suara aneh ini, para mahasiswa yang tinggal di rumah itu mulai menerima teror. Lampu kamar mandi di rumah itu juga aneh, karena selalu mati. Padahal telah diganti lampu baru, dan memanggil teknisi listrik.

BACA JUGA :  Misteri Goa Pesugihan dan Istana Gaib di Telaga Ranjeng

Usai kejadian ini, teror juga dialami Bella bersama dua teman kampusnya. Teror terjadi saat mereka berada di dapur, dan waktunya ternyata telah melebihi waktu magrib. Padahal, sebelumnya sudah diingatkan tidak boleh beraktivitas di kamar mandi dan dapur melebihi waktu magrib. Saat asyik di dapur, ketiga mahasiswa ini dikagetkan dengan munculnya suara orang mandi. Kebetulan lokasi dapur dan kamar mandi bersebelahan, sehingga saat ada orang mandi akan terdengar jelas suaranya. Mereka mengira di dalam kamar mandi, salah seorang temannya yang sedang mandi, karena kondisi pintu kamar mandi tertutup. Namun anehnya, sejak Bella bersama dua temannya memasak hingga makan di dapur selesai, orang yang mandi tidak keluar-keluar. Salah satu teman Bella, saat itu kebetulan ingin buang air kecil. Ia pun mengetuk pintu kamar mandi, karena tahunya di dalam ada orang.

“Hai, siapa yang di dalam, gantian dong,” ucap teman Bella sambil mengetuk pintu kamar mandi. Meski beberapa kali diketuk pintu kamar mandi, tetapi dari dalam tidak ada sahutan sama sekali. Suara orang mandi pun mendadak berhenti. Lantaran penasaran, teman Bella ini terus mengetuk pintu kamar mandinya semakin kencang, dan tanpa di sengaja pintu kamar mandi terbuka. Saat di lihat ke dalam, ternyata tidak ada orang sama sekali. Kondisi lantai kamar mandinya juga kering, dan air di dalam kolam kamar mandi juga tenang. Melihat kondisi ini, ketiga mahasiswa tersebut hanya saling pandang, dan langsung pergi menuju kamar mereka.

TONTON VIDEONYA : 

Keesokan harinya, teman Bella yang mengetuk pintu kamar mandi itu mendadak sakit demam. Ia sakit hingga dua hari. Setelah kejadian ini, ketiganya melupakan peristiwa tersebut. Namun teror kembali datang, saat semua mahasiswa KKN berkumpul di ruang tamu. Mereka semua kembali mendengar suara orang memasak di dapur. Suara penggorengan itu cukup keras, lantaran merasa terganggu, beberapa mahasiswa cowok mengeceknya, dan lagi-lagi kondisi dapur sepi tidak ada siapa-siapa.

“Itu siapa sih yang memasak,” tanya salah satu mahasiswa.

“Ndak ada yang masak kok, sana cek aja. Tadi saya dah cek, tapi ndak ada siapa-siapa,” jawab salah satu mahasiswa cowok yang mengecek dapur.

Usai kejadian ini, mereka akhirnya berkumpul di ruang tamu. Saat itu, Bela dan dua temannya menceritakan kejadian janggal yang dialaminya saat di dapur. Dari cerita itu, ternyata teman Bella yang berbeda kamar juga mengalami gangguan yang sama. Saat itu, teman Bella hendak mandi, tetapi di dalam kamar mandi terdengar suara orang yang mandi, sehingga ia pun menunggunya. Lama menunggu, orang yang dikira temennya sedang mandi itu tidak keluar juga. Lantaran kelamaan menunggu, ia pun mengetuk-ngetuk pintu agar cepat bergantian. Lagi-lagi, pintu tanpa sengaja terbuka dan kondisi kamar mandi kosong.

Suatu malam, Bella kembali mendapat teror. Saat itu, ia melihat pintu kamar mandi terbuka. Di dalam kamar mandi terlihat gelap. Namun dari gelapnya kamar mandi ini, nampak bayangkan seseorang dengan rambut panjang. Saat Bella mengalihkan pandangannya, dan kembali melihat ke kamar mandi, bayangan itu sudah menghilang. Lebih parah lagi, gangguan dialami teman Bella. Ia melihat sesok pocong yang sedang berdiri disudut kamar mandi. Melihat itu, ia langsung bergegas pergi ke kamarnya.

Teror demi teror terus dialami Bella bersama teman-temannya yang melaksanakan KKN, dan tinggal di Posko yang dulunya rumah kosong tersebut. Termasuk, mereka setiap malam hari mendengar suara saklar listrik yang dimainkan. Meski demikian, mereka akhirnya mampu bertahan hingga 45 hari sampai tugas KKN selesai. Bella bersama teman-temannya ini kembali ke kampus dengan selamat. (**)

Baca Juga

Loading RSS Feed

error: