- Kerap Memakan Korban Jiwa
TEGAL, smpantura – Ruas tol Pejagan – Pemalang Kilometer (KM) 285, masuk wilayah Desa Bulakwaru, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal. Sejauh mata memandang, ruas tol ini, tidak jauh berbeda dengan ruas tol lainnya. Namun di KM 285 ini, ternyata kerap terjadi kecelakaan lalu lintas, yang memakan korban jiwa.
Bahkan, hampir setiap tahun kecelakaan maut terjadi di ruas tol ini. Terakhir, kecelakaan yang memakan dua korban jiwa pada, Selasa (14/5/2024). Sebuah truk bok yang tengah berhenti karena pecah, ditabrak truk boks lainnya dari arah belakang.
Di KM 285 Tol Pejagan-Pemalang, diakui warga sekitar memang banyak menyimpan misteri dan keganjilan. Jika ditelisik lebih dalam, di bawah ruas tol KM 285 ini, ternyata terdapat sebuah lorong akses jalan bagi warga, atau underpass. Di titik itu, yang diyakini warga sekitar banyak menyimpan misteri, hingga berdampak sering terjadinya kecelakaan maut.
“Kami sebagai warga Bulakwaru juga merasa aneh, kenapa di ruas tol ini kerap terjadi kecelakaan, dan pasti memakan korban jiwa,” ungkap Ustad Rojik, Tokoh Masyarakat Bulakwaru, saat hadir di Podcast Ngromed, baru-baru ini.
Baca Juga

Dia mengungkapkan, sebelum di bangun jalan tol, daerah itu merupakan titik pertemuan tiga sungai. Setelah tol di bangun, alurnya ditutup, dan sekarang ada akses jalan warga berupa underpass. Awalanya, hanya satu lorong yang panjangnya lebih dari 50 meter. Namun atas desakan warga, kini dibangun dua lorong berdampingan. Anehnya, hanya satu lorong saja yang digunakan untuk akses jalan warga. Sedangkan satu lorong lainnya, warga tidak berani melintas, karena kerap terjadi peristiwa yang ganjil. Apalagi saat malam hari, praktis tidak ada warga yang berani melintas. Bahkan, warga lebih memilih jalan memutar melalui akses lain, meski jaraknya lebih jauh. “Mungkin ini lorong yang paling panjang di ruas tol Pejagan-Pemalang. Nah, kalau sudah malam, tidak ada yang berani lewat. Kalau pun ada, yang dipakai hanya satu lorong,” ungkapnya.
TONTON VIDEO : Misteri KM 285 Tol Pejagan – Pemalang | Penuturan Warga
Dia menceritakan, sederet peristiwa ganjil, pernah dialami warga saat melintas di lorong tersebut. Beberapa waktu lalu, sebuah mobil patroli polisi yang sedang berkeliling malam hari melintas di lorong tersebut. Tiba-tiba dari atas lorong, muncul tetesan. Petugas polisi yang ada di dalam mobil mengira tetesan itu adalah air. Namun, saat sampai Mapolsek dan memeriksanya, ternyata tetesan darah. Mengetahui itu, petugas patroli panik, dan keesokan paginya langsung kembali ke lokasi untuk memeriksanya. Mereka khawatir di atas lorong atau jalan tol, ada korban kecelakaan. Anehnya, saat di cek ternyata di jalan tol tidak ada bekas kecelakaan, apalagi korban.
“Pas dicek di Mapolsek, tetesan itu ternyata darah, benar-benar nyata darah. Nah, anehnya, saat di cek di jalam tol, eh ternyata tidak ada korban kecelakaan,” ceritanya.
Rojik melanjutkan, kejadian ganjil lainnya, dialami seorang teman yang bertamu ke rumahnya saat malam hari. Tamunya itu, meski baru sebentar sampai rumahnya, mendadak langsung pamit pulang. Saat ditanya kok cepat pulangnya, tamu itu menjawab nanti saya ceritakan lewat WA kalau dirinya sudah sampai rumahnya. “Nah, setelag teman ini pulang, tak lama ada notifikasi WA di HP saya. Saat dicek, ternyata dari teman yang tadi main memberi tahu, jika tadi diikuti sosok nenek-nenek saat melintas di lorong. Bahkan, diikuti sampai halaman rumah saya, sehingga langsung pamit pulang,” terangnya.
TONTON VIDEO : Kondisi Lorong Jalan di KM 285 Tol Pejagan – Pemalang
Selain itu, sambung dia, masih banyak kejadian ganjil lain yang dialami warga sekitar. Termasuk, penampakan wanita bergaun putih alias kuntilanak. “Banyak mas, kejadian aneh di situ. Makanya, kami juga bertanya-tanya apakah keganjilan ini berhubungan dengan seringnya kecelakaan maut di ruas tol KM 285 yang ada di atasnya. Sampai sekarang masih misteri. Kami bersama warga berharap ada solusi agar tidak lagi jatuh korban jiwa,” paparnya.
Sementara itu, dari hasil penelusuran tim SMPantura di ruas tol tersebut, Kamis malam (23/5/2024). Tim mendengar suara tangisan yang memilukan dari atas lorong, atau di ruas jalan tol. Setelah di cek, ternyata suara itu berasal dari sosok wanita tak kasap mata, yang tengah berada di bawah rambu jalan.
Dari komunikasi yang dilakukan, terungkap juga seringnya kecelakaan terjadi di ruas tol ini, karena para mahluk tak kasap mata di daerah itu, yang telah ada sebelum jalan tol dibangun, merasa terusik dan marah lantaran titik pertemuan tiga sungai ditutup. Hingga kini, keberadaan lorong di KM 285 Tol Pejagan-Pemalang ini masih menyimpan misteri. Bahkan, warga sekitar hanya berani melintas di satu lorong saja, meski telah dibangun dua lorong. (T07_red)
Baca Juga
