SLAWI, smpantura – Kebersihan sebagian dari iman, kata yang selalu terngiang saat memberikan nasihat untuk selalu bersih. Orang Jawa pun punya cara tersendiri untuk memberikan nasihat atau menegur dengan halus. Terutama, untuk perempuan yang lebih dominan mengurus rumah. Bahkan, orang Jawa kerap memberikan nasihat melalui guyonan, bahwa perempuan nyapu harus bersih agar jodohnya tidak brewokan.
Brewok merupakan rambut yang tumbuh di sekitar dagu. Sebagian orang menganggap orang yang brewokan terkesan kurang rapih. Padahal, dalam agama Islam memelihara brewok merupakan salah satu Sunah Rosululloh SAW. Akan tetapi, makna dibalik orang brewokan terkesan jahat dan urakan. Harapan baik dari guyonan ini adalah agar seorang wanita mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan pasangan yang tampan dan tidak buruk rupa.
Makna lainnya, juga agar anak perempuan selalu bersih dalam setiap tindakan, baik bersih-bersih rumah atau membersihkan badannya sendiri. Selain itu, perempuan juga harus rapih dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan tindakan. Utamanya, membersihkan sesuatu seperti menyapu agar lantai bersih dan tidak ada kuman.
Alasan tersebut bukan karena tidak beralasan hadir di tengah-tengah masyarakat. Mitos di Indonesia hadir oleh berbagai latar belakang yang sangat menarik misalnya faktor budaya timur barat juga mempengaruhi dalam perkembangan mitos di nusantara.
Jadi menurutmu apakah mitos ini akan bertahan di tengah gempuran fenomena barat yang menggambarkan bahwa lelaki brewok sering ditampilkan “keren”?. Bahkan, brewok menjadi trend saat ini untuk menggambarkan lelaki yang maco dan berwibawa. Banyak pejabat, tokoh nasional dan selebritis yang memelihara brewoknya untuk tampil beda dan mempesona. Selain itu, sebagian wanita juga suka dengan lelaki yang brewokan. Bagaimana menurut kalian? **