Slawi  

Normalisasi DAS Kali Jembangan Berhasil Keruk 16.565 Meter Kubik Lumpur Bercampur Sampah 

“Dalam perjalanannya, ada penambahan di ruas Jb 2 – B di seksi 2 sepanjang 400 meter karena di ruas ini juga berpotensi banjir,” ujarnya.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa Ujungrusi Suhato menyebutkan, kejadian banjir kerap melanda DAS Kali Jembangan di wilayahnya hingga jembatan di bawah jalan tol. Sedimentasi hingga perilaku warga yang membuang sampah ke sungai menjadi penyebab aliran sungai tidak lancar.

“Saya perwakilan dari masyarakat Desa Ujungrusi mengucapkan terima kasih kepada PSDA, PU Pengairan bahkan bapak bupati yang sangat peduli sehingga (proyek) ini bisa terlaksana meski belum maksimal,” ungkapnya.

Selain akibat tumpukan sampah di sungai, kondisi saluran yang berkelok di tengah permukiman padat penduduk di wilayah dataran rendah menjadikan kawasan ini mudah kebanjiran.

BACA JUGA :  Mau Liburan di Guci? Yuk Segera Booking Mumpung Penginapan Masih Tersedia

Pengerjaan proyek yang menelan anggaran sekitar Rp286 juta belum lama ini ditinjau Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman bersama wakilnya, Ahmad Kholid.

Menurut Ischak, sudah lebih dari lima tahun Kali Jembangan ini belum dinormalisasi, sehingga sedimentasi sedalam dua meter mengakibatkan aliran air tersumbat dan meluap ke permukiman warga setiap kali musim penghujan tiba.

“Tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat karena secara kewenganan, proyek ini tidak mungkin kita kerjakan lewat APBD Kabupaten Tegal,” ujarnya Jumat (7/11/2025).

Ia pun mengimbau warga masyarakat tidak lagi membuang sampahnya ke sungai agar sedimentasi tidak cepat terbentuk. (**)