Sementara itu, dr. Indrawan Ekomurtomo, Sp.OG menuturkan, faktor resiko kanker leher rahim adalah umur, infeksi HIV dengan berhubungan pada usia muda dan dengan mempunyai banyak partner seksual, merokok, infeksi klamidia, gizi buruk dll.
Hal tersebut dapat dicegah melalui vaksinasi, menghindari faktor resiko, mendeteksi perubahan pra-kanker. Pemeriksaan standar untuk deteksi dini yaitu tes pap smear.
“Adapun penyebab keengganan untuk skrining pada wanita yaitu karena tidak tahu, malu, takut dan biaya. Kapan melakukan pemeriksaan skrining? Yaitu segera setelah seorang wanita pada usia 25-40 tahun ke atas melakukan senggama,” Indrawan.
(T03-Red)