“Modusnya, korban dihubungi pelaku yang mengatakan akan main. Setelah mengetahui rumah korban dalam kondisi sepi, pelaku melakukan aksinya. Perbuatan kebanyakan dilakukan malam hari,”tandasnya.
Kapolres menambahkan, untuk memulihkan kondisi psikologi korban dan memutus rantai akan adanya kejadian serupa Polres Batang bersama Pemda Batang dan Forkopimda menyiapkan pendampingan khusus bagi 21 korban.Selain itu juga pednampingan kepada pelaku.
“Karena berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, dia mengaku dulu pernah menjadi korban pencabulan disodomi. Peristiwa yang diaalaminya saat itu juga masih anak-anak,”tandas Kapolres didampingi Kasatreskrim AKP Yorissa Prabowo.
Dengan adanya pendampingan itu korban pencabulan akan hilang traumanya. Ke depannya tidak akan terjadi perbuatan seperti yang dialaminya.
Hudin mengatakan alasannya memilih anak-anak, karena lebih mudah dibohongi dan tidak melawan.Bahkan, dia sebenanrnya menyukai perempuan
“Pada waktu kecil saya menjadi korban pencabulan yang dilakukan tetangga.Sebenarnya tetap suka perempuan, ada yang saya senang sama saya. Namun sayang dia sudah menikah.”
Pj Bupati Lani Dwi Rejeki menyampaikan keprihatinannya terkait perisitwa itu. Pemkab Batang terus melakukan mitigasi agar tidak terulang kembali.
“Kami sudah meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak,Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APKB), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) , Dinas Sosial, dan instanasi terkait ntuk koordinasi melakukan mitigasi.” (P02-red)