SLAWI, smpantura – Sejumlah proyek di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal, gagal kontruksi. Bahkan, beberapa proyek yang sudah selesai, hasilnya kurang memuaskan. Diharapkan, proyek Dikbud dilelang dengan sistem e-Katalog.
“E-katalog lebih efisien dan efektif. Artinya, proses lebih cepat dan anggaran yang dikeluarkan juga hemat,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Bintang Adi Prajamukti, Rabu (5/7).
Dikatakan, proyek rebah ruang SDN Dukuhjati Wetan 02, Kecamatan Kedungbanteng, tak rampung. Proyek dengan nilai Rp sekitar Rp 216 juta itu, dibiarkan terbengkalai lantaran ditinggalkan kontraktornya. Selain itu, proyek rehab di SDN Karangmalang 01 yang sudah selesai, hasilnya kurang maksimal.
“Di SD Karangmalang 01, rekanannya luar kota. Kalau rekaman lokal bisa dikejar untuk memaksimalkan pekerjaan,” ujar Anggota DPRD dari Dapil 4 meliputi Kecamatan Pangkah, Kedungbanteng dan Tarub itu.
Politisi Golkar itu mengharapkan agar lebih mengutamakan tekanan lokal agar mudah untuk koordinasi. Hal itu bisa dilakukan melalui lelang dengan sistem e-katalog. Pengguna anggaran bisa memilih rekanan yang memiliki kualitas, dan diutamakan rekanan lokal.
“Secara aturan memang sistem e-katalog mengutamakan rekanan lokal. Prosesnya cepat karena setelah dipilih bisa langsung kerja,” terang Bintang.
Selain itu, tambah dia, biaya proses lelang dengan e-katalog bisa menghemat anggaran, karena tidak ada biaya honor pokja, perjalanan dinas, makan minum dan biaya lainnya. Terlebih, nilai penawaran tidak jor-joran. Tidak seperti lelang umum yang nilai penawarannya bisa mencapai 20 persen.
“Kalau penawaran sudah mencapai 20 persen, maka hasil pekerjaan kemungkinan kurang maksimal. Bahkan, diduga akan ada pencurian volume dengan anggaran yang mepet,” pungkasnya. (T05_Red)