Pemkab Brebes Diminta Lanjutkan Pembangunan RTH Bumiayu Asri

BREBES, smpantura– Sejumlah aktivis LSM dan seniman akan melakukan audiensi dengan Pemkab Brebes untuk meminta agar pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bumiayu Asri, dilanjutkan.

 

Audiensi tersebut merupakan salah satu poin yang dihasilkan dalam Rembug Bareng Aktivis dan Seniman pada Minggu (21/4) malam.

 

“Kami berencana melakukan audiensi dengan Pemkab untuk meminta kejelasan kelanjutan pembangunan RTH Bumiayu Asri. Kami ingin (RTH) segera dilanjutkan,” kata M Jamil, aktivis LSM Pampera.

 

RTH Bumiayu Asri mulai dibangun tahun 2023. Saat itu, pembangunannya baru sebatas pembuatan papan nama bertuliskan “RTH Bumiayu Asri”.

 

Pasca pembangunan, RTH yang menempati ek lahan Pasar Kalierang langsung dipenuhi para pedagang. Sayangnya, kondisi tersebut membuat RTH terlihat kumuh karena banyak lapak pedagang yang tidak tertata rapi.

 

Menurut Jamil, kelanjutan pembangunan RTH menjadi penting agar bangunan yang sudah ada tidak mubazir. Selain itu, kehadiran RTH juga sangat penting. Yakni sebagai paru paru kota, serta menjadi tempat masyarakat berinteraksi dan berekreasi.

 

“Sambil menunggu realisasi kelanjutan pembangunan RTH, kami juga berharap ada penataan para pedagang supaya rapi dan tertib. Tidak terkesan semrawut dan kumuh,” kata Jamil.

BACA JUGA :  3.842 Botol Miras dan Puluhan Ribu Petasan Hasil Operasi Pekat Dimusnahkan

 

Aktivis lainnya, Fatkhurohman “Omang” Wahid, mengatakan, rencana audiensi sudah dikomunikasikan dan mendapat respon positif dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah selaku leading sektor program RTH.

 

Menurut Omang, beberapa poin lain hasil rembug bareng aktivis dan seniman, juga akan disampaikan sebagai masukan atau usulan dalam pembangunan RTH.

 

Beberapa diantaranya adalah usulan pemindahan lokasi papan nama RTH Bumiayu Asri.”Kita minta papan nama RTH yang sekarang menghadap Jalan Ahmad Dahlan, digeser ke barat menghadap Jalan Diponegoro atau jalur utama Kota Bumiayu,” kata dia.

 

Kemudian, RTH juga harus bisa memberikan ruang atau panggung bagi para seniman untuk mengekspresikan karya seni. Hal tersebut diperlukan karena aktivitas para seniman merupakan salah satu kekuatan penting dalam menghidupkan suasana kota.”Oleh karena itulah kami meminta agar dalam pembuatan desain RTH melibatkan para pelaku seni,” ujarnya.(T06_Red)

Scroll to top
error: