Batang  

Pemudik Mobil Listrik Melonjak, SPKLU Ditambah Delapan Kali Lipat

BATANG, smpantura – Pengguna mobil listrik di Indonesia saat ini terus meningkat secara signifikan. Hal itu salah satunya ditandai dengan melonjaknya jumlah pemudik dalam libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, saat mengunjungi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area Tol Batang-Semarang 379A, Rabu (25/12).

”Pada Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, jumlah kendaraan listrik yang mudik sekitar 2.800. Tahun ini, jumlahnya meningkat lebih dari tiga kali lipat, mencapai lebih dari 7.000 kendaraan,” ujarnya.

Peningkatan pengguna mobil listrik juga ditandai dengan transaksi harian SPKLU naik hingga lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Menghadapi perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT PLN (Persero) juga berusaha memastikan kenyamanan bagi para pemudik dan wisatawan yang menggunakan kendaraan listrik. Termasuk penyediaan ratusan SPKLU di rest area tol dan unit SPKLU mobile. Jika dihitung, PLN meningkatkan sampai delapan kali lipat jumlah SPKLU.

”Jika tahun lalu SPKLU di jalur tol hanya sekitar 60 unit, kini jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 500 unit, tersebar di Tol Trans Jawa hingga Sumatra. Kami juga memonitor antrean pengisian daya secara ketat agar waktu tunggu tetap singkat,” ujarnya.

Darmawan juga menyoroti pentingnya memastikan kenyamanan pengisian daya bagi pemudik. Pasalnya, pengisian mobil bahan bakar minyak hanya butuh sekitar dua menit, sementara kendaraan listrik bisa membutuhkan waktu 20-30 menit. Ia menambahkan, jika ada antrean 10 mobil di satu SPKLU, waktu tunggu bisa mencapai 300 menit atau lima jam. Namun, dengan banyaknya SPKLU yang disediakan PLN, skenario buruk tersebut dapat dihindari.

”Hingga saat ini, antrean masih terjaga, dengan beberapa lokasi hanya membutuhkan waktu tunggu lima sampai sepuluh menit,” tuturnya.

Untuk memastikan kelancaran selama periode Natal dan Tahun Baru, PLN mengerahkan 81 ribu pegawai yang siaga di 4.900 posko tersebar di seluruh Indonesia. Darmawan menegaskan, sistem kelistrikan dari PLN andal dengan stok energi primer seperti batu bara, gas, dan BBM sangat aman. Sementara pembangkit listrik juga dalam kondisi optimal karena pemeliharaan sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Dirinya juga menegaskan, pelayanan ini bukan sekadar soal pendapatan, tetapi komitmen untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat.

BACA JUGA :  Menko PMK RI Bentuk TKDV Untuk Bangun Ekosistem Pendidikan di Batang

”Kami ingin setiap pemudik dengan mobil listrik bisa menikmati perjalanan yang nyaman, berkumpul dengan keluarga, dan kembali ke rumah dengan semangat baru,” ujarnya.

Sementara itu, Andre, salah satu dari ribuan pemudik dari Jakarta Barat mengaku baru pertama kali mudik Nataru menggunakan mobil listrik hingga keluar kota. Dirinya melakukan perjalanan dari Jakarta Barat ke Solo dan mengisi daya mobilnya di SPKLU milik PLN di Rest Area Tol Batang-Semarang 379A.

”Ini pertama kali saya mudik Nataru pakai mobil listrik hingga keluar kota. Ternyata sangat irit, hanya seperempat biaya dibandingkan mobil mesin,” tuturnya.

Andre mengatakan, saat menggunakan mobil mesin, ia harus mengeluarkan Rp 800 ribu untuk sekali jalan ke Solo. Namun, dengan mobil listrik, biaya yang dikeluarkan tidak lebih dari Rp 200 ribu.

”Pengalaman mudik dengan mobil listrik sangat menyenangkan. Dari sisi tenaga lebih nyaman, biaya lebih hemat, dan lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Widiatmoko pemudik lainnya yang juga menggunakan mobil listrik, mengapresiasi fasilitas SPKLU di sepanjang jalur mudik. Menurut dia, SPKLU sangat membantu, terutama saat pulang kampung. Hampir di setiap rest area ada SPKLU. Dirinya mengaku pernah di KM 229B mengalami kerusakan, tapi PLN langsung merespons dengan cepat. Ia juga berbagi pengalamannya mengisi daya di Rest Area KM 379A Gringsing.

”Fasilitas disini bagus, ada masjid, toilet, dan tempatnya sangat nyaman. Dari Jakarta ke Semarang, saya selalu ngecas mobil di sini karena fasilitasnya lengkap. Untuk mobil listrik, waktu pengisian daya tergantung pada kemampuan fast charging mobil serta kapasitas baterainya. Hasilnya bisa berbeda-beda, tapi pengalaman saya, PLN sudah memberikan pelayanan yang sangat baik,” tuturnya. **

error: