BATANG, smpantura – “Hahahaha badute lucu sakpore,”ujar-anak-anak saat mereka menyaksikan penampilan badut dhower di Kampung Jamune Bu’e, Kampung Dracik, Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kecamatan Batang.
Aksi kocak empat badut ndower yang diperankan kaum ibu yang mebuat gelak tawa diinisiasi oleh tiga organisasi kemasyarakatan yakni Serikat Pekerja Nasional (SPN) Batang, Omah Tani, dan Kampung Hijrah.
Sejumlah permainan dan gerakgerik yang lucu disuguhkan badut ndower. Itu untuk membangkitkan semangat anak, pasca banjir yang menggenangi rumah dan sekolah.
Sekretaris SPN Batang, Gotama Bramanti menuturkan, semangat anak-anak pasca banjir kembali bangkit.Banjir beberapa hari yang menggenagi permukiman di Batang, seperti di Kelurahan Proyonanggan Selatan menjadikan anak-anak sedih.
“Kedatangan badut ndower di sini selain menghibur juga bisa mengembalikan semangat anak dengan beragam permainan. Saya bangga anak-anak setelah dihibur badut mereka tumbuh semangatnya,”ujar Brama.
Salah satu pemeran badut ndower, Sulis mengatakan, berperan sebagai badut di hadapan anak-anak korban banjir merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Karena bisa menghibur sekaligus menghilangkan trauma pasca lingkungannya terendam air.
“Alhamdulillah kami bisa menghibur anak-anak yang terdampak banjir. Anak-anak juga terlihat antusias dan gembira, semoga dengan kehadiran kami mereka tidak trauma lagi,” tuturnya.
Beberapa permainan yang disuguhkan, mulai dari kereta api, bernyanyi dan joget bersama. Anak-anak juga diberi kesempatan untuk mengenalkan diri di hadapan pengunjung, supaya bisa memunculkan mental pemberani.
“Kami sengaja anak-anak tampil bersama. Itu untuk membangkitkan agar mereka antusias setelah beberapa hari sedih karen merasakan lingkungnya terendam air sehingga tidak bisa beraktivitas,”tuturnya.
Salah satu korban banjir, Ara siswi kelas 3 SD mengungkapkan rasa senangnya dengan kehadiran badut ibu-ibu itu. Dengan permainan dan hadiah yang diberikan diabersama teman sebayanya kembali gembira.
“Senang sekali karena badut-badutnya lucu. Selain itu juga dapat hadiah buku karena bisa menjawab pertanyaan.”
Dalam kesempatan yang sama, warga terdampak banji mendapat pelayanan periksa kesehatan gratis dari pihak medis. Sehingga membantu mereka yang tidak bisa berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan.
“Baksi sosial itu membantu memudahkan warga memperoleh layanan kesehatan yang ringan. Karena setelah banjir belum sempat berobat karena mengemasi barang-barangnya yang terendam air.”
Beberapa penyakit yang rawan diderita kaum ibu, yakni pegal dan capek, setelah membersihkan rumah. Sebagian dari mereka juga ada yang menderita hipertensi.
“Dampak banjir anak-anak, terserang flu dan batuk ringan. Sebagian lagi diare.” (P02-Red)