BREBES, smpantura – Jembatan gantung sepanjang 70 meter dan lebar 1,8 meter membentang kokoh diatas Sungai Pemali, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Brebes.
Jembatan yang mulai dibangun pada Maret 2024 itu kini telah rampung dan siap difungsikan. Kehadiran jembatan ini menjadi jawaban atas penantian panjang warga yang selama ini harus memutar atau memanfaatkan jasa penyeberangan perahu.
Kades Kalinusu, Wasid, mengatakan, jembatan gantung dibangun melalui Gerakan Tangan Tuhan Brebes Berhias Tulus Ikhlas, dengan Dandim 0713 Brebes, Letkol Inf Sapto Broto, menjadi inisiatornya.
Pembangunannya dikerjakan melalui gotong royong warga, TNI dan sukarelawan.“Bertahun-tahun warga memimpikan adanya jembatan, bahkan sejak saya masih kecil. Alhamdulillah, terimakasih Pak Dandim Letkol Inf Sapto Broto yang sudah mewujudkan impian warga desa kami,” kata Wasid.
Jembatan Merah Putih II, begitu namanya, akan menghubungkan Desa Kalinusu dengan Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung. Sebelum ada jembatan, warga yang hendak ke Bantarkawung harus memutar lewat Bumiayu. Atau, memanfaatkan jasa perahu penyeberangan.“Kehadiran jembatan ini akan mempermudah mobilitas warga, baik sektor pendidikan, ekonomi dan kesehatan,” ungkap Wasid.
Wasid menambahkan, jembatan akan dioperasikan setelah peresmian dalam waktu dekat ini oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi.
Salah seorang warga, Kundi (60), menyampaikan terimakasih atas pembangunan jembatan. Khususnya kepada Dandim 0713 0713 Brebes. “Karena beliau, mimpi kami memiliki jembatan terwujud,” ujarnya.
Meski jembatan belum dibuka, ia mengaku sudah bisa melewati jembatan tersebut dengan jalan kaki untuk ke Pasar Buaran, di Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung.” Ketimbang ke Pasar Bumiayu lebih dekat Pasar Buaran. Tinggal jalan sebentar nanti ketemu jalan utama Bumiayu-Bantarkawung, dan naik angkudes ke pasar Buaran,” kata dia.(T06_Red)