“Mereka menemukan ayahnya di Pulau Gendu, dalam kondisi meninggal dengan posisi setengah terapung terikat dengan sebuah jerigen miliknya yang biasa digunakan sebagai pelampung saat mencari ikan di perairan Waduk Cacaban,” terang Didik, Selasa (8/10).
Selanjutnya, penemuan tersebut dilaporkan kepada karyawan UPTD DTW Waduk Cacaban dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kedungbanteng.
Evakuasi jenazah Sala melibatkan polisi, relawan BPBD dan PMI Kabupaten Tegal, Dinas Perhubungan Pos Pantau Pelayaran Waduk Cacaban dan tim medis Puskesmas Kedungbanteng.
” Hasil.pemerilsaan tim medis Puskesmas Kedungbanteng dan Tim Inafis Polres Tegal pada tubuh jenazah tidak didapati tanda- tanda bekas kekerasan atau penganiayaan.
Didik menambahkan, korban selama ini sudah terbiasa mencari ikan di perairan Waduk Cacaban. Korban memasuki area perairan Waduk Cacaban tidak melalui jalur resmi melainkan masuk jalur bibir Sungai Menyawak Desa Penujah yang terhubung dengan Waduk Cacaban.
Dari keterangan pihak keluarga, korban tidak mempunyai riwayat penyakit serius hanya karena sudah lanjut usia kerap kali mengeluh sakit kepala.
Diduga, korban meninggal akibat kelelahan dan tenggelam saat berenang membawa jaring jala ikan serta ikan hasil tangkapan yang cukup banyak.
“Pihak keluarga sudah menerima dan ikhlas serta tidak akan menuntut kepada pihak manapun atas kejadian yang telah menimpa almarhum dikuatkan dengan surat pernyataan,” sebutnya.
Selanjutnya jenazah di serahkan kepada pihak keluarga untuk di makamkan. (**)