“Dari sekolah pasti banyak dihasilkan sampah sedotan, galon, botol air minum, maupun berbagai macam plastik pembungkus. Sampah sampah tersebut bisa dikumpulkan, dibersihkan selanjutnya dibentuk menjadi produk kerajinan tangan yang bisa dimanfaatkan di sekolah,” imbuhnya.
Dua mengatakan, untuk mengatasi persoalan sampah, Pemerintah Pemalang akan menganggarkan pengadaan incinerator, yakni alat pemusnah sampah ramah lingkungan.
Alat tersebut akan ditempatkan di masing-masing sumber sampah, sehingga, tidak semua sampah masuk ke TPA.
Namun hal yang paling penting, yaitu menyadarkan masyarakat agar tidak mudah menghasilkan sampah, artinya hindari penggunaan plastik, diganti dengan tas kain yang selalu dibawa untuk berbelanja.
Apabila membeli makanan, diharapkan membawa tempat makan sendiri, sehingga penggunaan bungkus plastik, bisa dikurangi. (T08-Red)