Budaya  

Pentas Duta Seni 2024 di TMII Kota Tegal Bawakan Sendratari Kardinah Mulyaning Nuswantara

Perjuangan Kardinah untuk mengedepankan pendidikan dan kesehatan yang layak bagi kaum perempuan, Kardinah membangun sekolah putri dari dana yang ia kumpulkan dari royalti hasil karya bukunya tentang masakan dan batik Khas Tegal.

Kardinah dalam proses membangun Kota Tegal sangat amat mengagumkan, hasil dari perjuangan-perjuangan yang bisa rakyat Tegal rasakan dibidang kesehatan didirikannya adalah RSUD Kardinah.

Pada pasca proklamasi kemerdekaan, terjadi peristiwa Tiga Daerah di Tegal, Brebes dan Pemalang. Para kaum radikal melampiaskan dendamnya kepada kepada semua pihak yang pernah bekerja sama dengan Belanda atau Jepang.

Salah satu yang jadi target adalah para pejabat. Kardinah dan keluarga pun tak luput dari sasaran. Kardinah dan korban lain dipaksa keluar rumah dan diberi pakaian goni.

Setelahnya mereka diarak keliling kota oleh massa. Saat tragedi berlangsung Kardinah sudah berusia 64 tahun. Di usia itu, tentu saja dia tak bisa melawan. Kondisinya sudah tua renta. Dia pun menerima saja nasib jadi hujatan massa dan objek arak-arakan.

BACA JUGA :  Pria Gagah Berwujud Manusia Ular Penjaga Brebes

Di dalam karya Sendratari ini, Panji Pramayana, sebagai koreografer memiliki anggapan bahwa R.A. Kardinah bukan hanya seorang tokoh, melainkan juga sebagai pahlawan dan ibu bagi para perempuan-perempuan di Tegal.

Koreografi yang dinamis dan indah berhasil menyampaikan cerita tentang perjalanan R.A Kardinah, mulai dari Kardinah muda sampai Kardinah Tua. Setiap segmen dalam sendratari ini menampilkan kisah yang haru, memperlihatkan betapa teguhnya semangat Kardinah dalam memperjuangkan pendidikan dan kesehatan rakyat Tegal.

Pentas Duta Seni dan Pameran Ekraf Kota Tegal di TMII bukan hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga menjadi ajang promosi dan edukasi tentang seni dan budaya lokal.

error: