Slawi  

Pj Bupati Tegal Kukuhkan Pengurus FPRB , Tekankan Perlunya Teknologi Mitigasi Bencana

SLAWI, smpantura – Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Tegal masa bakti 2023-2028 resmi dikukuhkan. Pengukuhan dilaksanakan di Gedung Syailendra Hotel Grand Dian Slawi pada Rabu (21/2/2024) pukul 08.30 oleh Penjabat Bupati Tegal Agustyarsyah.

 

Pengurus FPRB terdiri atas 76 orang yang terdiri dari berbagai unsur pentahelix, seperti pemerintah, dunia usaha, akademisi , organisasi masyarakat dan media massa, yang mendukung dan bekerjasama dengan Pemkab Tegal melakukan upaya-upaya mengurangi risiko bencana di daerah setempat.

 

Pj Bupati Tegal Agustyaryah dalam acara itu menegaskan, bahwa bencana akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kehidupan masyarakat, selain tersedotnya APBD.

 

“Ekonomi tidak bisa tumbuh baik, kehidupan tidak berjalan baik. Anggaran APBD tersedot luar biasa ketika terjadi bencana. Tidak sedikit. Setiap tahun kita harus menyisihkan anggaran untuk daerah bencana,”sebutnya.

 

Belajar dari negara Jepang, yang kerap diguncang gempa bumi, bahkan setahun dapat terjadi 500 kali gempa, maka perlu pemanfaatan teknologi untuk mitigasi bencana. Mitigasi bencana juga perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan anak-anak usia dini.

 

Menurut Agustyarsyah , kepedulian terhadap lingkungan harus ditumbuhkan dari dalam diri setiap individu. Bencana yang terjadi juga tidak lepas dari kesalahan yang dilakukan manusia. Seperti membuang sampah di sungai, menutup saluran air.

 

Untuk itu, setelah dikukuhkan, FPRB diharap segera melakukan aksi nyata melakukan upaya pengurangan risiko bencana dengan menggandeng sejumlah pihak.

 

FPRB diharap dapat memperbanyak diskusi dengan mengundang pakar dari dalam dan luar negeri, tokoh masyarakat, birokrat dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Dari interaktif tersebut diharapkan diperoleh solusi penanganan bencana yang tepat.

BACA JUGA :  Kompol Johan Valentino Nanuru Jabat Wakapolres Tegal

 

FPRB juga diharap membantu pemerintah melakukan mapping daerah yang kerap terdampak bencana dan upaya mitigasi yang dilakukan.

 

Mengenai dana, Agustyarsyah menegaskan banyak dana yang dapat diperoleh, baik dari LSM, NGO luar negeri untuk membiayai penanganan bencana.

 

“Tidak perlu takut tentang uang. Banyak uang dari LSM, NGO luar negeri, tapi harus dijemput. Siapkan dokumen proposal dengan baik,”sebutnya.

 

Sementara itu, Ketua FPRB Kabupaten Tegal masa bakti 2023-2028 Widodo Joko Mulyono menegaskan, pengukuhan tidak hanya formalitas, melainkan menjadi langkah awal melakukan sinergitas bersama masyarakat dan semua unsur untuk mengurangi risiko bencana yang kerap terjadi di Kabupaten Tegal.

 

Joko yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal ini mengajak semua unsur yang terlibat untuk menjaga komitmen dan kompak memberi pelayanan pada masyarakat, meringankan masyarakat dan mengedukasi masyarakat .

 

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Elliya Hidayah menuturkan, pembentukan FPRB diinisiasi sejak tahun 2023 lalu. Pengurus FPRB berjumlah 76 orang yang terdiri atas berbagai unsur pentahelix.

 

“Pengurangan risiko bencana tergantung mekanisme dan membutuhkan keterlibatan penuh semua pihak secara pentahelix,”sebutnya. (T04-Red)

error: