Tegal  

Polda Jateng Temukan Penyebab Kebakaran Orange Karaoke Tegal

  • Belum Ada Tersangka
  • Keluarga Belum Terima Uang Duka

TEGAL, smpantura – Penyidik Ditriskrimsus Polda Jateng yang didukung penyidik Satreskrim Polres Tegal Kota dan Tim Labfor, akhirnya menemukan penyebab kebakaran di Orange Karaoke Kota Tegal, akibat korsleting kabel motor exhaust fan di ruang mushola Lantai 3 bangunan tempat hiburan malam tersebut.

Kebakaran yang diketahui pukul 08.00, Senin ( 15/1), tidak menimbulkan kobaran api cukup besar. Tapi justru banyak mengepulkan asap putih dan hitam yang memenuhi lantai 2 dan 3 gedung tersebut. Akibatnya enam orang tewas akibat menghirup asap pekat tersebut. Kemudian sembilan orang harus menjalani perawatan intensif di RSUD Kardinah.

“Kasus ini cukup menonjol. Karena banyaknya korban tewas. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan turut berduka cita dan prihatin kepada para korban dan keluarganya. Kasus ini menjadi pembelajaran agar kasus serupa tidak terulang lagi,” tandas Kabidhumas Polda Jateng Kombes Satake Bayu Setianto SIK MSi, saat memimpin Konferensi Pers berkait kasus kebakaran itu yang digelar di Lantai 2, Ruang Deviacita, Mapolres Tegal Kota, Rabu (17/1).

Konferensi pers juga dihadiri Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Ronald Simamora, Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Dr dr Sumy Hastry Purwanti SpF DRM, Ka Labfor Polda Jateng diwakili Kasubbid Fiskom AKBP AKBP Setiawan, Kasubbid Penmas AKBP Eko Kurniawan. Kemudian Kapolres Tegal Kota AKBP Rully Thomas, para Kabag, Kapolsek, dan Kasat.

Direskrimun Polda Jateng Kombes Johanson Ronald Simamora selain turut menegaskan kembali, penanganan perkara tersebut melibatkan Bidlabfor Polda Jateng dan Satreskrim Polres Tegal Kota, untuk mencari penyebab kebakaran, dan telah menemukan penyebabnya, juga telah memeriksa sejumlah saksi. Antara lain, baik karyawan, pengelola, manager hingga owner tempat hiburan malam tersebut.

Meski telah menemukan penyebab kebakaran, dan penyebab tewasnya enam pemandu lagu (PL), tapi hingga kini penyidik belum menetapkan tersangka. Alias siapa sosok yang akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut, yang telah menelan korban jiwa. “Penanganan perkara atau kasus ini masih berproses. Kita masih lengkapi keterangan dari ahli serta mencari alat bukti lainnya,” terang Dirreskrimsus Polda Jateng.

BACA JUGA :  Aliansi Rakyat Tegal Menggugat Kebijakan Prabowo Gibran

Sesak Nafas
Kabiddokkes Polda Jateng Kombes Dr Sumy Hastry Purwanti memberi penjelasan berkait penyebab timbulnya korban tewas. Dia mengatakan, enam korban tewas mengalami sesak nafas, kemudian mati lemas. Itu akibat menghirup udara panas asap kebakaran. Hal tersebut sesuai hasil pemeriksaan otopsi terhadap para korban, dan ditemukan jelaga di saluran pernafasan.
”Tidak ada tanda-tanda kekerasan, ataupun luka bakar di tubuh korban. Semua mati lemas, karena menghirup asap kebakaran. Ini sesuai dengan hasil otopsi para korban, ditemukan jelaga pada saluran nafas,” papar dia, sambil menambahkan, pada Selasa, (16/1/2024) terdapat empat korban yang menjalani perawatan di rumah sakit. Tapi saat ini sudah diperbolehkan untuk pulang guna rawat jalan.

Menguatkan keterangan tersebut, Kabidlabfor melalui Kasubbid Fiskom AKBP Setiawan mengatakan, meski yang terbakar hanya ruang mushola. Tapi konstruksi tempat kejadian perkara (TKP) yang berupa lorong sempit tersebut memperparah keadaan. Sehingga mempersulit saat evakuasi para korban.

“Banyaknya barang mudah terbakar, seperti pelastik, stereofoam dan kabel-kabel, membuat asap semakin pekat. Asap kemudian memenuhi lorong sempit dan memasuki kamar-kamar tempat para korban yang tengah beristirahat,” terang dia.
Menjawab pertanyaan, apakah keluarga korban sudah menerima uang duka atau belum, Kapolres Tegal Kota AKBP Rully Thomas mengatakan, dari informasi yang dia himpun, uang duka sedang diupayakan oleh pihak pemilik (Owner) tempat hiburan malam tersebut. ”Tapi sudah diberikan uang duka atau belum, saya belum mengetahuinya,” ucap dia.

Mengakhiri kegiatan konferensi pers itu, Kabidhumas berharap agar para pemilik tempat usaha memberikan pelatihan kepada karyawannya. Mengenai apa yang harus mereka lakukan jika menghadapi bencana termasuk kebakaran.

“Perlu ada pelatihan pada karyawan, harus ada SOP dan bagaimana cara evakuasinya. Termasuk menyediakan alarm sehinga bisa membangunkan yang masih tidur,” ucap dia.(T02_Red)

error: