Kapolres berharap, agar kegiatan operasi tersebut jangan dianggap seperti kegiatan rutin. Tetapi berikan inovasi dan kreativitas dalam upaya menanamkan kesadaran berlalu lintas kepada masyarakat. Sehingga mampu menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan dan korban fatalitas akibat laka lantas.
“Sekarang kita hidup di era yang berbeda. Menghadapi masyarakat sekarang tidak bisa seperti dulu. Pelaksanaan operasi harus melihat dinamika masyarakat yang ada saat ini,” tandas dia.
Kasat Lantas Polres Tegal Kota AKP Agus Joko Guntoro menambahkan, dalam kegiatan operasi itu, seluruh personel harus memberikan pelayanan yang baik, dan edukatif kepada masyarakat. Di awali dengan mengingatkan secara baik dan humanis. Kemudian berupaya keras mencegah terjadinya kecelakaan.
Jika proses seperti itu, pengendara kendaraan bermotor tetap melakukan pelanggaran lalu lintas, dan berpotensi menimbulkan fatalitas kecelakaan, maka langkah terakhir adalah dengan penegakan hukum. Itu pun dengan mengedepankan sistem ETLE.
“Intinya kita tetap gunakan pendekatan humanis. Karena merupakan bagian dari salah satu keberhasilan operasi ini. Hindari sikap arogan, dan tunjukkan bahwa Polri adalah pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Kami berharap masyarakat melihat upaya ini sebagai bentuk kepedulian Polri dalam menciptakan keamanan dan ketertiban berlalu lintas,” ucap dia.(T02_Red)