TEGAL, smpantura – Program Solar untuk Koperasi (SOLUSI) Nelayan, kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dengan Kementerian BUMN dan Pertamina, terus berlanjut.
Kali ini, program SOLUSI Nelayan hadir di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah, sebagai salah satu dari tujuh SPBU Nelayan (SPBUN).
Direktur Logistik dan Infrastruktur PT. Pertamina, Alfian Nasution memaparkan, program bersama tersebut adalah bentuk sinergi dalam memenuhi bahan bakar bagi nelayan .
“Kehadiran SPBUN yang bekerja sama dengan koperasi nelayan ini akan mempermudah nelayan mengakses BBM, termasuk BBM bersubsidi,” kata Alfian dalam siaran pers yang diterima, Rabu (30/8) malam.
SOLUSI Nelayan menjadi salah satu cara jitu penyaluran BBM yang lebih tepat sasaran.
Tercatat, melalui program ini telah disalurkan lebih dari 113 ribu liter BBM untuk kebutuhan melaut dan mencari ikan.
Bahkan, SOLUSI Nelayan telah terintegrasi dengan Program Subsidi Tepat, sehingga penyaluran BBM bersubsidi lebih transparan.
Senada disampaikan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan yang menyebut bahwa selain berkomitmen menyalurkan BBM bagi nelayan, pihaknya akan memastikan siapa saja kelompok nelayan yang tercatat pada Program Subsidi Tepat.
“Jadi ada manfaat bersama, nelayan bisa mengakses BBM jauh lebih mudah. Di satu sisi, kami juga terbantu menyalurkan BBM tepat kepada nelayan yang membutuhkan,” pungkasnya.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, turut menjelaskan bagaimana vitalnya SPBUN yang bekerja sama dengan koperasi nelayan dalam penyediaan BBM.
Menurutnya, selain semakin mudah membeli BBM dengan harga normal (bukan harga eceran), program ini dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan karena akan memotong sedikitnya 30 persen biaya produksi.
“Penyaluran BBM oleh koperasi akan lebih akurat dengan pendataan dan digitalisasi. Program ini juga dimaksudkan untuk membangun ekosistem usaha nelayan menjadi lebih unggul dengan kemudahan akses BBM, akses pembiayaan, akses pasar dan pendidikan serta pelatihan,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Teten Masduki, program SOLUSI Nelayan bukanlah hibah, tetapi satu skema B2B (Business to Business) untuk memperkuat ekosistem usaha nelayan, tidak lagi perorangan tetapi berkelompok.
Untuk saat ini, lima piloting telah beroperasi di Aceh, Sumatera Utara, Indramayu, NTB dan Pekalongan.
Sementara itu, khusus SPBUN Pekalongan, setidaknya akan menjangkau 143 anggota nelayan yang tergabung dan potensi 250 nelayan yang akan menjadi anggota koperasi.
Salah satu nelayan Pekalongan, Karso merasa beruntung dan bersyukur program SOLUSI Nelayan hadir di kota kelahirannya.
“Harapannya sesuai dengan nama program. Bisa menjadi solusi bagi kami dalam membeli BBM, sehingga memudahkan untuk beraktivitas,” tandasnya. (T03-Red)