SLAWI, smpantura – Puluhan siswa MI dan SMP IT Luqman Al Hakim Slawi dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soeselo Slawi, Rabu (10/5).
Para siswa tersebut mengalami gejala mual, muntah, lemas, sakit perut dan pusing setelah mengonsumsi makanan yang disiapkan oleh pihak sekolah untuk makan siang. Yakni berupa soto ayam, nasi putih , tahu goreng dan kerupuk.
Dari informasi yang diperoleh di lapangan, selain puluhan dirawat di RSUD dr Soeselo, ada beberapa siswa yang dibawa ke RS Mitra Keluarga Slawi dan RS Adella Slawi.
Kepala Puskesmas Slawi, drg Mabruri Ariyanto mengatakan, pada pukul 12.00 WIB makanan siap dikonsumsi siswa SMP IT, selanjutnya pukul 12.15 WIB menyusul siswa MI.
“Pada pukul 15.00 WIB, mulai ada anak yang mual dan muntah. Beberapa menit kemudian diikuti teman-temannya, ” jelas Mabruri, Rabu (10/5) malam.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Puskesmas Slawi memberikan pertolongan pertama pada korban dengan pemberian obat dan air kelapa. Selanjutnya merujuk seluruh siswa yang mengalami gejala keracunan ke IGD RSUD dr Soeselo karena kondisinya lemah.
Gejala mual muntah mulai mereda setelah mendapat penanganan di IGD sekitar pukul 16.15 WIB. Beberapa anak yang kondisinya membaik pulang ke rumah.
“Petugas mengamankan sisa makanan dan muntaan sebagai sampel untuk diperiksa lebih lanjut di Labkes Semarang,” tutur Mabruri.
Selanjutnya pemantaun kondisi siswa yang berada di rumah dilakukan Puskesmas Slawi melalui bidan desa, perawat di wilayah masing-masing.
Mabruri menyebutkan, jumlah siswa yang dibawa ke IGD RSUD dr Soeselo terus bertambah. Hingga Rabu (10/5) malam, sedikitnya ada 20 siswa yang masih menjalani perawatan di IGD RSUD dr Soeselo Slawi.
Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Ulin Nuha Sudirman menyebutkan, pada hari itu ada dua menu makanan yang disajikan untuk siswa yakni soto ayam dan nasi dengan lauk kangkung. Makanan dimasak di dapur sekolah.
Sementara itu, Polsek Slawi telah mengecek kondisi pasien di RS, kondisi dapur sekolah dan mengambil sampel makanan (menu soto).
Di sisi lain, pihak sekolah melalui wali kelas turut memantau kondisi anak didiknya. Beberapa siswa diketahui mengalami muntah dan diare di rumah masing-masing.
Adapun dari informasi yang diperoleh dari koordinator dapur Roisah, pada hari itu pengelola katering sekolah memasak dua jenis menu. Yakni soto ayam untuk siswa MI kelas 1 sampai 5 dan untuk siswa SMP kelas 7 dan 8.
“Untuk MI ada 419 siswa kelas 1 sampai 6 yang ikut katering. Yang sangat aktif makan soto ayam kelas 1 sampai dengan kelas 5, sedangkan untuk kelas 6, pada hari itu minta dibungkus, dengan menu masakan berupa oseng kangkung, semur ayam dan tahu goreng.
Sementara itu,untuk siswa SMP sebanyak 176 anak . Adapun siswa yang makan menu soto ayam berasal dari kelas 7 dan 8. Sedangkan kelas 9 libur.
Menu soto ayam dilengkapi tauge, tauco, irisan bawang teropong , tahu goreng tepung dan kerupuk. (T04-Red)