Tegal  

Rasuk Raga Membawakan Naskah Adaptasi Dari Hari Gentayangan Nasional Karya Idnasaral

TEGAL, smpantura – Pementasan berjudul Rasuk Raga oleh teater Qi, membawakan naskah, mengadaptasi dari Hari Gentayangan Nasional karya Idnasaral, yang berkisah tentang arwah Jendral, diperankan oleh Prayoga dan Sersan, Azhar Rifandi.

Pertunjukan berlangsung dua kali, pukul 15.30 WIB dan 19.30 WIB di Taman Budaya Kota Tegal, area PPIB depan Rita Mall, Sabtu, (18/3).

Mereka memadati area Gedung PPIB, yang didominasi pelajar dan mahasiswa. Sedangkan penonton pertunjukan kedua atau malam hari, didominasi oleh kalangan umum.

Mengusung konsep realis dan imajinatif, surealis kreatif kontemporer yang di sutradarai, Rias Viri, ingin membuat suatu pementasan yang merasuk ke jiwa para penonton.

“Suatu keadaan ketika seorang manusia berada pada kondisi psikologis tidak stabil, entah melamun karena banyak masalah atau kecemasan terpendam, dapat membuat seseorang tersebut rawan dirasuki, meski batas antara kerasukan dan kondisi trans (tidak mampu menguasai diri) secara psikologis sungguh tipis”, tuturnya.

BACA JUGA :  Apa Tugas dan Fungsi Korpri? Ini Ulasannya

Dengan multimedia, berupa visual perwujudan jiwa Darno dan Kasman, yang terkurung di ruang lain karena raganya, sedang di rasuki oleh arwah Jendral dan Sersan.

Proses selama kurang lebih tiga bulan itu, memerlukan banyak kru, diantaranya penata artistik oleh Rieky Rafsanjani dibantu Baus, penata musik Dimas sekaligus drum, dengan alunan biola dari Rafa, orjen dimainkan Daprut, pelantun nada, dibawakan Aqil dan Zaer, penata kostum dan make up Dieva, Fasya dibantu Atika.

Visual art, Prasetyo Bm bersama Tarjo, dokumentasi, Apri, publikasi, Angin Utara bersama Rifan dan Zhaer, reservasi, Dilla dibantu Wibi dan kawan kawan, desain poster, Zidney.