Kondisi ini menyebabkan banyak lahan yang terbuka sehingga manakala musim hujan tidak ada tegakan penahan lajunya air hujan. Hal ini menyebabkan air hujan langsung membawa material-material yang mengalir di Sungai Gung. Derasnya air sungai ini menyebabkan beberapa wilayah bawah seperti Kecamatan Adiwerna , Suradadi mengalami banjir.
Elliya menyebutkan, pelatihan yang dikhususkan untuk para relawan yang ada di sekitar wilayah penyangga Gunung Slamet ini bertujuan meningkatkan atau memberi bekal pengetahuan dalam budidaya tanaman kopi sampai ke pengolahan dan pemasarannya,
“Harapannya tiga atau empat tahun ke depan para relawan yang ikut pelatihan ini bisa menjadi pionir pembudidaya kopo di wilayah masing-masing. Tentunya bekerja sama dengan Perhutani KPH Pekalongan Barat slaku pemangku wilayah kawasan hutan yang ada di wilayah gunung keramat ini,”harap Elliya Hidayah.
Administratur / KKPH Pekalongan Barat Prasetyo Lukito melalui Wakil Administratur Oktavian Dwi Maulana mengatakan bahwa Perhutani selalu bersinergi dengan pihak eksternal baik BPBD, instansi dan dinas terkait lainnya serta kelompok masyarakat. Partisipasi dan peran aktif salah satunya dengan mengirimkan nara sumber pada acara tersebut, dengan materi Peluang Pemanfaatan Lahan Kawasan Hutan Untuk Budidaya Tanaman Kopi dibawah Tegakan Hutan. (T04_Red)