Bupati Tegal Umi Azizah dalam sambutannya menyampaikan, kirab kebangsaan ini sebagai bagian dari cara kita merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi berbagai persoalan kebangsaan, mencetak kader-kader muda yang setia dan taat pada ideologi Pancasila serta memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.
“Lewat kesempatan ini, saya titip pesan, tebarkan nilai-nilai kesantunan , kembangkan sikap saling menghormati dan saling menghargai. Kedepankan sikap toleran yang mengaui dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan,”tutur Umi.
Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya yang merupakan inisiator kirab merah putih dalam orasi kebangsaannya menyampaikan maksud dilaksanakannya kirab merah putih ini untuk mengingatkan kepada masyarakat pendiri bangsa ini, siapa bapak bangsa ini sehingga tegak kembali merah putih.
“Tingkatkan rasa kecintaan kita kepada bangsa dan tanah air , karena kecintaan kita pada bangsa dan tanah airnya akan memperkokoh kebanggaan nasional untuk kita sendiri, yang tidak mudah tertipu, tidak mudah dipengaruhi oleh suatu apapun yang akan merobek atau menggoyahkan tanah air,”tutur Habib Luthfi yang juga pendiri ormas Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia).
Ketua Umum Leprid Paulus Pangka menyampaikan Kirab Kebangsaan Merah Putih “Harmoni Nusantara Bangkit” dengan membawa 8.000 panji merah putih yang dibawa 8.000 remaja itu berhasil mencatat rekor baru.Menurutnya, belum pernah ada di dunia kirab dengan membawa bendera nasional sebanyak itu.
Sementara itu, Ketua Umum Kirab Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit RA Endang Nanik Purwati mengatakan, dengan kirab ini diharapkan menumbuhkan semangat nilai-nilai kebangsaan kepada putra-putri dan seluruh masyarakat Kabupaten Tegal, menjunjung nilai-nilai kebangsaan , Pancasila, UUD 1945 .”NKRI harus jaya dan sakti,”tegasnya.