Slawi  

Ribuan Pelajar Kirab Merah Putih Sepanjang 1.001 Meter dan 8.000 Panji

PENGHARGAAN: Bupati Tegal Umi Azizah dan sejumlah tokoh menerima piagam penghargaan dari Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) Paulus Pangka pada acara Kirab Kebangsaan Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit di Kabupaten Tegal, Sabtu (17/12).

-Catatkan  Rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia

SLAWI, smpanturaKirab Kebangsaan Merah Putih “Harmoni Nusantara Bangkit” digelar di Kota Slawi, Kabupaten Tegal, Sabtu (17/12).

Kegiatan tersebut diikuti ribuan peserta diantaranya Forkopimda Kabupaten Tegal, pelajar SMP, SMA, SMK , TNI, Polri,santriwan, santriwati dan organisasi masyarakat. Kirab dilepas oleh Bupati Tegal Umi Azizah.

KIRAB MERAH PUTIH: Ribuan pelajar mengikuti Kirab Kebangsaan Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit di Kabupaten Tegal, Sabtu (17/12). Dalam acara itu dikirab bendera merah putih sepanjang 1.001 meter dan 8.000 panji merah putih dari GOR Tri Sanja menuju Lapangan Pemda Kabupaten Tegal.

Dalam kirab tersebut, bendera merah putih sepanjang 1.001 meter dikirab oleh pelajar dari GOR Tri Sanja Slawi menuju Lapangan Pemda , menyusuri Jalan Ir H Juanda, Jalan Gajahmada , Alun-Alun Hanggawana.

Kirab diiiringi drumband 407/Padmakusuma, pasukan Paskibra, replika Garuda Pancasila berukuran 5×5 meter, empat kereta kencana dan panji-panji merah putih sebanyak 8.000 buah, tari tradisional, liong dan barongsai. Sementara itu, Lapangan Pemda menjadi lautan merah putih saat bendera merah putih sepanjang 101 meter sebanyak tujuh buah dibentangkan oleh pelajar.

DIBENTANGKAN: Bendera Merah Putih sepanjang 101 meter sebanyak tujuh buah dibentangkan di Lapangan Pemda Kabupaten Tegal pada Kirab Kebangsaan Merah Putih “Harmoni Nusantara Bangkit”, Sabtu (17/12).

Kirab bertajuk Garuda Sakti Nusantara Bangkit ini berhasil memecahkan rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid). Leprid mencatat ekor ini dengan nomor urut 800.

Bupati Tegal Umi Azizah dalam sambutannya menyampaikan, kirab kebangsaan ini sebagai bagian dari cara kita merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi berbagai persoalan kebangsaan, mencetak kader-kader muda yang setia dan taat pada ideologi Pancasila serta memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.

“Lewat kesempatan ini, saya titip pesan, tebarkan nilai-nilai kesantunan , kembangkan sikap saling menghormati dan saling menghargai. Kedepankan sikap toleran yang mengaui dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan,”tutur Umi.

Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya yang merupakan inisiator kirab merah putih dalam orasi kebangsaannya menyampaikan maksud dilaksanakannya kirab merah putih ini untuk mengingatkan kepada masyarakat pendiri bangsa ini, siapa bapak bangsa ini sehingga tegak kembali merah putih.

BACA JUGA :  Ada Tiga Dugaan Motif Anak Bunuh Ibu Kandung di Curug

“Tingkatkan rasa kecintaan kita kepada bangsa dan tanah air , karena kecintaan kita pada bangsa dan tanah airnya akan memperkokoh kebanggaan nasional untuk kita sendiri, yang tidak mudah tertipu, tidak mudah dipengaruhi oleh suatu apapun yang akan merobek atau menggoyahkan tanah air,”tutur Habib Luthfi yang juga pendiri ormas Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia).

Ketua Umum Leprid Paulus Pangka menyampaikan Kirab Kebangsaan Merah Putih “Harmoni Nusantara Bangkit” dengan membawa 8.000 panji merah putih yang dibawa 8.000 remaja itu berhasil mencatat rekor baru.Menurutnya, belum pernah ada di dunia kirab dengan membawa bendera nasional sebanyak itu.

Sementara itu, Ketua Umum Kirab Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit RA Endang Nanik Purwati mengatakan, dengan kirab ini diharapkan menumbuhkan semangat nilai-nilai kebangsaan kepada putra-putri dan seluruh masyarakat Kabupaten Tegal, menjunjung nilai-nilai kebangsaan , Pancasila, UUD 1945 .”NKRI harus jaya dan sakti,”tegasnya.

Endang menuturkan, bendera sepanjang 1.001 meter yang dikirab dan bendera sepanjang 101 meter sebanyak tujuh buah memiliki makna bahwa di dunia ini diciptakan berpasang-pasangan .

“Ada siang dan malam. Ada darah merah ada darah putih, semuanya dalam alam semesta ini ada bumi ada langit. Dua makna yang terkandung bahwa di dunia ini terjadi karena positif dan negatif dan berpasang-pasangan,”tutur Endang.

Sementara tujuh bendera yang dibentangkan menggambarkan ada enam agama dan satu kepecayaan yang dianut di Indonesia.

Endang menyebutkan, kirab merah putih harmoni nusantara bangkit dilaksanakan sejak 1 Oktober 2021. Diantaranya di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Brebes, Pemalang dan Kudus. Selanjutnya setelah di Kabupaten Tegal, kirab merah putih akan dilaksanakan di Solo. (T03-Red)

error: