PEMALANG – Sambutan masyarakat yang luar biasa pada para Biksu asal Thailand yang sedang melakukan ritual jalan kaki atau thudong menunjukkan nilai nilai toleransi bangsa Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat saat menyambut kedatangan para Biksu yang jalan kaki menuju Candi Borobudur, di Magelang.
“Apabila kita mengikuti pemberitaan terkait dengan ritual jalan kaki yang dilakukan oleh para Biksu dari negara Thailand, sambutan luar biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Begitu juga saat mereka melintas di Pemalang, sambutannya luar biasa bahkan saya juga sempat ikut jalan kaki bersama mereka, artinya kita sangat terbuka dengan mereka,” ujar Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, Rabu (24/5).
Ia mengatakan, pesan yang ingin disampaikan pada mereka bahwa Indonesia itu sangat toleran dan ramah dengan perbedaan yang ada. Sebab Indonesia dibangun dari berbedaan baik, beda agama, beda suku, beda bahasa dan beda budaya tetapi bisa saling menghormati dan selalu bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada saat melintas di Pemalang masyarakat dari berbagai agama, dan entins ikut menyambut mereka dengan suka cita. Bahkan tidak sedikit masyarakat Pemalang menyediakan makanan, minuman maupun handuk basah untuk para Biksu yang sedang menjalankan ritual jalan kaki menuju Borobudur. Bahkan mereka sempat berhenti sejenak untuk beristirahat di gedung Serba Guna, selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan menuju klenteng di Kecamatan Comal. Rencananya nanti mereka akan beristirahat dan bermalam di Klenteng tersebut, selanjutnya besok paginya melanjutkan perjalanan.
Dia mengatakan, sebanyak 32 Biksu jalan kaki dari Thailand melintasi empat negara untuk sampai di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada saat perayaan Waisak nanti. Perjalanan tersebut informasinya sudah direncanakan sejak setahun lalu. Para biksu yang berasal dari berbagai negara itu melintasi Thailand, Malaysia, Sigapura, dan Indonesia. Nuansa toleransi antarumat beragama berhasil dibangun dengan adanya Thudong, sebuah tradisi berjalan kaki ribuan kilometer ke suatu tempat yang dalam agama Buddha adalah bagian dari perjalanan spiritual yang akan meningkatkan keimanan.(T08-Red)