TEGAL, smpantura – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan safari politik di Kota Tegal.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini bertemu para pelaku UMKM Tegal dan juga pengusaha Warung Tegal (Warteg) di Warung Sate Batibul, Jalan Gajahmada, Minggu (4/2/2024).
Dalam pertemuan itu, Sandiaga berdialog dengan pelaku UMKM, khususnya makanan oleh-oleh khas Tegal, seperti Tahu Aci, Latopia, Kacang Bogares dan Batik Tegalan.
Menurutnya, ada sekitar 64 juta UMKM yang harus diyakinkan para calon legislatif sebagai basis pemilih yang sangat besar untuk menjatuhkan pilihannya kepada PPP dan Ganjar-Mahfud.
Sebab, PPP juga memiliki arti pelatihan, permodalan dan pemasaran, yang betul-betul dibutuhkan oleh para pelaku UMKM.
“UMKM di sini memiliki potensi, seperti PPP yakni partai penuh potensi. Kami menatap 14 Februari ini penuh semangat,” jelasnya.
Pada 14 Februari 2024 nanti, Sandiaga akan berupaya mengamankan perolehan suara PPP yang sudah di atas empat persen.
Dijelaskan pula, para pelaku UMKM mayoritas membutuhkan pemasaran, yang dimulai dari pengepakan. Oleh karena, Sandiaga berkomitmen untuk memberikan solusi-solusi bagi UMKM.
“Pak Ganjar dan Pak Mahfud, adalah pemimpin yang datang dari rakyat biasa. Mereka berdua sangat mengetahui kebutuhan UMKM,” katanya.
Hasil safari politik bersama UMKM dan kelompok masyarakat, juga dilaporkan kepada Ganjar-Mahfud, untuk bisa diterapkan dalam kepemimpinannya jika terpilih.
Caleg DPR RI Dapil IX Jawa Tengah, Irnanda Laksanawan mengatakan, tidak sedikit pelaku UMKM yang mengeluhkan tingginya harga bahan baku.
Namun, keluhan-keluhan tersebut dapat tertangani, mengingat banyak program yang telah disiapkan PPP.
“UMKM menjadi salah satu program prioritas kami. Bahkan, Ganjar-Mahfud juga memiliki solusi untuk ekonomi rakyat, ekonomi kecil,” tegasnya.
Setiap tahun, lanjut Irnanda, pelaku UMKM lepas dari kesulitan harga bahan baku yang mahal, permodalan, marketing dan packing.
Dijelaskan dia, pihaknya memiliki konsep untuk membantu UMKM. Salah satunya yakni mengusulkan pemerintah untuk mengalokasikan dana sebagai penjamin perbankan.
Dengan begitu, pelaku UMKM bisa dibantu permodalan dan perbankan tidak melanggar aturan Bank Indonesia, OJK maupun aturan dari kompetisi pasar.
“Jadi pemerintah tidak langsung memberikan bantuan dan hilang, tetapi pemerintah hadir untuk memberi penjamin. Mungkin bantuan permodalannya sekitar Rp 5 hingga Rp 25 juta,” tandasnya.
Selain itu, Irwanda juga memiliki program pelaku UMKM, dengan mengumpulkan 100-200 orang untuk mendatangkan bahan baku seperti minyak dan tepung yang harganya lebih terjangkau. (T03-Red)