Berikut ini adalah langkah persiapan UMKM dalam menghadapi resesi. Pertama, hapus mental block. Informasi tentang kesulitan yang akan dialami saat resesi terjadi, membuat UMKM tak lagi berpikir kreatif dan inovatif.
Peran UMKM yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen di tahun 2021 merupakan bukti bahwa UMKM mampu bertahan dalam kondisi krisis.
Pandemi Covid-19 menjadi pelajaran untuk kita, bahwa dibalik kesulitan akan muncul kemudahan dan peluang baru. Seperti pemanfaatan e-commerce dan virtual conference.
Kedua, persiapkan dana darurat. Dana darurat adalah dana cadangan yang disimpan untuk kebutuhan yang tidak bisa diprediksi di kemudian hari. Simpan dana darurat di tempat aman seperti di reksadana atau berinvestasi emas batangan. Pastikan nilainya 12 kali pengeluaran setiap bulan.
Ketiga, bijak pada peluang bisnis baru. Walaupun bermunculan peluang bisnis baru jangan sampai membuat fokus pengusaha UMKM teralihkan dari bisnis utama. Peluang bisnis baru ini adalah sarana untuk menyebar risiko apabila terjadi kendala pada bisnis utama.
Terakhir, hemat anggaran. Inflasi diakibatkan menurunnya nilai mata uang, dimana uang mengalami penurunan nilai. Di saat pendapatan semakin menurun, cobalah hindari pola konsumtif. Ini adalah cara efektif melakukan penghematan anggaran. Demikian beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM dalam mengantisipasi datangnya resesi di tahun 2023.


