“Banyak manfaat yang diperoleh untuk pemerintah internal, pemerintah eksternal, masyarakat, swasta, lembaga pendidikan, media dan asosiasi pedagang pasar,” terang Andi.
Lebih lanjut dikatakan, program Siprabu Prigel terbagi menjadi dua, yakni program jangka pendek, jangka menengah dan program jangka panjang. Program jangka pendek dimulai dari pembentukan tim efektif, melaksanakan koordinasi dengan internal dan eksternal, pembuatan stategi atau model pemberantasan BKC ilegal, menyusun SK Bupati tentang Tim Pelaksana dan Sekretariat Tim Pelaksana Pemberantasan BKC ilegal, dan pembekalan dan pelatihan tim pelaksana Pemberantasan BKC ilegal.
“Program jangka menengah mulai dari penyusunan stategi penindakan terhadap pelanggaran rokok ilegal, pemusnakan barang bukti rokok ilegal dan monitoring dan evaluasi jangka menengah,” bebernya.
Ditambahkan, program jangka panjang, diantaranya peningkatan kolaborasi dan koordinasi dengan Babinsa, Bhabinkantibnas, dan Satlinmas dalam pemberdayaan fungsi intelijen dan direksi dini peredaran rokok ilegal. Selain itu, penguatan kapasitas petugas dan penggunaan teknologi informasi dalam pengawasan BKC ilegal, dan monitoring dan evaluasi kegiatan jangka panjang.
“Kami berharap masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemberantasan rokok ilegal. Caranya mudah, jika rokok tanpa pita cukai dan harganya lebih murah, maka bisa disinyalir rokok ilegal,” pungkasnya. (**)