BATANG, smpantura -Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII Dr Ernest Ceti Septyanti SE MSi mengapresiasi SMK Peternakan Lembah Hijau Batang meskipun sekolah baru namun memiliki banyak prestasi. SMK itu kali pertama menjadi Sentra Kewirausahaan Pemuda di Indonesia yang ditetapkan oleh Kemenpora.
“Saya bangga dan apresiasi dengan SMK Lembah Hijau Batang, meski sekolah baru tapi banyak prestasi. Salah satunya bisa mengembangkan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri dan memfasilitasi event festival peternakan pertanian dengan baik.,”ujar dia saat memberikan smabutan pada acara “Talk show Membangun dan Mengembangkan Jejaring Kewirausahaan Peternakan dan Pertandian Indonesia,” yang diiniiasi SMK Lembah Hijau yang lokasinya dipelosok pedesaan Desa Tambakboyo, Kecamatan Reban, Batang.
Hadir pada acara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng Supriyanto SP MP, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng Ir Agus Wariyanto SIP, Analis Kebijakan Utama Kemenpora RI Imam Gunawan. Selain itu juga disupport Komite Ekonomi Kreatif, Disparpora Batang dan stand edukatif pengolahan sampah plastik milik Resik Go, serta tamu undangan lainnya.
Pujian juga disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng Supriyanto SP MP yang mengatakan peternakan dan pertanian itu tidak terpisahkan. Karena keduanya saling berhubungan erat dalam aktivitasnya
“Peternakan dan pertanian itu saling berhubungan erat dan tak terpisahkan. Karena itu saya apresiasi dengan acara itu, sehingga sampai ke SMK Peternakan Lembah Hijau.”
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng Ir Agus Wariyanto SIP menyampaikanpentingnya makan daging untuk meningkatkan kecerdasan. Kandungan gizi dari ternak terkait erat dengan kecerdasan.
Kepala SMK Peternakan Lembah Hijau Dani Irawati menuturkan,sekolah yang dipimpipinnya merupakan satu-satunya SMK di Batang yang membuka jurusan agribisnis secara ruminansia pengolahan peternakan .
“SMK Lembah Hijau lahir bentuk dari keprihatinan, karena banyak pelajar setelah lulus ternyata pada menganggur dan banyak anak anak lulusan SLTP yang tidak punya kesempatan untuk sekolah lagi karena biaya sekolah mahal.”
Dia menyusur mencari anak-anak yang tidak berkesempatan sekolah, untuk berseklah di SMK Lembah Hijau. Sekolah hanya memungut uang Rp 50 Ribu per bulan.
“Itu pun kalau mampu, jika tidak mampu tidak usah membayar. Rp 50 Ribu sudah include tinggal di asrama.”
Konsepnya sendiri tidak seperti sekolahpada umumnya, karena pembelajaran pendidikan diaali pendalaman karakter saat awal masuk selama tiga bulan. Aktivitas siswa diajarkan bangun pukul 03.00 sudah memakai seragam.
“Kemudian shalat dan wajib hafalan, siswa mendapatkan pelajaran agama paling awal. Setelah itu mulai kegiatan belajar mengajar.” (P02-Red)
