Slawi  

SMP 1 Slawi Raih Juara Krenova

“Waktu jadi sepuluh botol. Satu botol dijual Rp 5.000. Untungnya Rp 18.000,”tutur Putri Zahara Nuruzzaman.

Sementara Nasya Putri Aurelya mengatakan, mereka berdua membuat liptint karena dari pengamatannya banyak orang di sekitar yang memiliki bibir pecah-pecah karena iklim panas Indonesia berada di daerah tropis. Untuk mencegah bibir pecah-pecah, mereka menggunakan pelembab bibir.

Dari pengamatan itu, mereka membuat inovasi liptint dari bahan-bahan alami, memanfaatkan buah yang ada di sekitar, lidah buaya dan minyak zaitun.

Untuk pengembangan produk, keduanya berencana mencoba membuat liptint dengan memanfaatkan buah lain, dan membuat kemasan lebih besar.

Kepala SMP 1 Slawi Mujiharti mengatakan bangga dengan prestasi yang diraih empat siswanya. Ke depan sekolah akan ikut memproduksi dan memasarkan karya inovasi liptint di lingkungan sekolah.

BACA JUGA :  Jumat Curhat di Pasar Trayeman, Pedagang Minta Tenaga Keamanan Ditambah

“Anak-anak sekarang kalaukami lihat sudah memakai liptint . Di toko kan mahal dan memakai bahan kimia, kalau ini kan alami sehingga lebih aman. Untuk menghindari bibir pecah-pecah, bukan hanya sekedar untuk kecantikan, tetapi agar lebih fresh dan bibirnya sehat serta aman,”jelas Mujiharti.

Hal ini juga sekaligus berkaitan dengan pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berkaitan dengan tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal dan wirausaha.

“Jadi prosesnya dari tema gaya hidup berkelanjutan kita tanam lidah buaya , buah naga. Kemudian tema kearifan lokal , kita memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar. Selanjutnya tema wirausaha dengan menjual atau memasarkan produk,” jelas Mujiharti. (T04-Red)

error: