SEMARANG, smpantura – Hampir seluruh siswa dari keluarga kurang mampu di Jawa Tengah kini dapat menikmati pendidikan gratis, baik melalui jalur reguler di SMA/SMK negeri maupun lewat kemitraan dengan sekolah swasta. Kebijakan intervensi yang diterapkan oleh Gubernur Ahmad Luthfi terbukti berhasil menekan angka putus sekolah secara signifikan.
Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng menyebutkan, jumlah siswa afirmasi atau berasal dari keluarga tak mampu yang masuk dalam database sebanyak 77 ribu. Dari angka itu, sejumlah 70 ribu siswa miskin diterima di SMA/SMK Negeri melalui SPMB reguler tahun 2025.
Selanjutnya, ada 1.913 siswa miskin yang diterima di SPMB sekolah swasta tahap pertama. Kemudian pada tahap kedua ada tambahan 547 siswa miskin yang mendaftar, sehingga total siswa miskin yang diterima di sekolah Jateng tahun ini ada 72.460 siswa atau 94,1%.