Tegal  

Sudirman Said: Sumpah Pemuda Bukan Sekadar Teks, Tapi Janji Spiritual Bangsa

“Politik etis di masa lalu melahirkan kemerdekaan; maka etika berpolitik hari ini harus melahirkan kebangkitan,” tegasnya.

Sudirman menutup pidatonya dengan pesan reflektif bahwa bangsa yang besar bukanlah yang paling kuat atau kaya, melainkan yang paling jujur dan sadar akan harkat kemanusiaannya.

“Indonesia bukan sekadar tanah air, tetapi jalan menuju kemanusiaan yang luhur. Dan generasi mudalah penjaga jalannya,” jelasnya.

Direktur PUSDIKA Universitas Harkat Negeri, Gunawan Adib Achmadi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program tahunan Refleksi Kebangsaan yang menjadi wadah bagi kampus untuk menumbuhkan kesadaran moral dan tanggung jawab sosial di kalangan mahasiswa.

BACA JUGA :  Tingkatkan Kinerja Organisasi Siswa Melalui Permainan Interaktif

“Kami ingin menjadikan kampus bukan sekadar tempat belajar, tetapi ruang refleksi, tempat bangsa ini menimbang nuraninya,” jelas Adib.

Acara dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, tokoh masyarakat serta perwakilan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan.

Suasana hening dan khidmat menyelimuti ruangan saat hadirin berdiri memberi penghormatan pada penutup pidato.

Sebagai informasi, PUSDIKA Universitas Harkat Negeri merupakan lembaga riset dan pengabdian masyarakat yang fokus pada kajian kebangsaan, etika publik dan kepemimpinan moral.

Melalui riset, pelatihan dan orasi reflektif, lembaga ini berkomitmen membangun kesadaran nasional berbasis ilmu, nilai dan pengabdian. (**)

error: