Slawi  

Terekam CCTV, Pembobol Mesin ATM BRI Gunakan Linggis

Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa'at Kamis (15/9) menyatakan polisi sudah mengidentifikasi jenis kendaraan dan pelaku pembobol ATM BRI Unit Gumayun yang berada di depan PT Leea Footwear Indonesia, Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu,Kabupaten Tegal.

SLAWI,smpantura – Satu unit mesin anjungan tunai mandiri (ATM) BRI Unit Gumayun yang terletak di depan PT Leea Footwear Indonesia , Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu digondol komplotan pencuri pada Sabtu (10/9).Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tegal, masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus pencurian disertai pemberatan tersebut.

Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa’at saat ditemui di Mapolres Tegal Kamis (15/9) siang mengatakan, pihaknya sudah bisa mengidentifikasi jenis kendaraan dan pelaku. Identifikasi berdasarkan rekaman dari closed circuit television (CCTV).

“Saat ini kami sudah bisa mengidentifikasi berdasarkan petunjuk CCTV yang ada di dalam ATM BRI. CCTV tersebut telah dirusak pelaku, namun kami berhasil merestore DVR (mengembalikan data rekaman) dan kami sudah bisa mengidentifikasi jenis kendaraan dan pelaku,”terang Kapolres Arie.

Ada beberapa pelaku yang berhasil diidentifikasi oleh polisi. Menurut Arie, pelaku lebih dari tiga orang.Mereka menggunakan linggis untuk membobol ATM. Pembobolan dilakukan dalam waktu cukup singkat.

“Bisa dipastikan mereka pemain yang profesional untuk pembobolan ATM ini,”sebutnya.Terkait keterlibatan jaringan luar daerah, polisi belum dapat memastikan.

Kapolres Arie menyebutkan, berdasarkan record data dari BRI ada uang sekitar Rp 110 juta yang maaih tersimpan di dalam mesin ATM yang digondol pencuri.

BACA JUGA :  IBN Tegal Gelar Talk Show Wirausaha Kreatif

Didampingi Kasatreskrim Polres Tegal AKP Vonny Farizky , Kapolres Tegal menjelaskan, pencurian mesin ATM BRI unit Gumayun yang terletak di PT Leea Footwear Indonesia Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, terjadi hari Sabtu, (10/9) sekitar pukul 03.30. Peristiwa tersebut diketahui berawal saat pihak Vendor PT Bringin Gigantara di Pemalang menangkap sinyal mesin ATM dilokasi mengalami offline.

Selanjutnya pihak Vendor memberitahukan kepada Vendor di Tegal sekitar pukul 04.40 perihal mesin ATM di lokasi yang offline. Mendapat laporan tersebut, dua petugas vendor Tegal yang sedang melakukan perbaikan di ATM Margasari langsung melakukan pengecekan sekitar pukul 05.15.

“Saat saksi tiba di lokasi didapati satu set mesin ATM BRI berikut uang yang ada didalamnya sudah tidak ada ditempat,” terang Vonny.Atas kejadian tersebut, saksi langsung melaporkan ke pimpinan vendor dan Polsek Lebaksiu.

“Kerugian satu set mesin ATM dan di dalam ATM terdapat uang tunai kurang lebih sebesar Rp. 110 juta,” katanya. (T04-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: