Brebes  

Terkait Kesulitan Solar, Nelayan Kaliwlingi Ancam Geruduk KPT dan DPRD

BREBES, smpantura – Belum adanya solusi terkait kesulitan mendapatkan bahan bakar solar, ratusan nelayan di Desa Kaliwingi, Kecamatan/ Kabupaten Brebes ancam menggeruduk Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes dan Gedung DPRD setempat. Ini dilakukan untuk mendesak solusi konkret imbas sulitnya mekanisme pembelian solar bersubsidi.

“Sebagai perwakilan di pemerintahan, kami akan meminta audiensi dengan DPRD. Kemudian, kami juga berencana menyampaikan curhatan kami ke bupati,” ungkap Perwakilan Paguyuban Nelayan Kalilwingi Kalicogo Daryono, kemarin.

Dia mengatakan, terhadap rencana itu, pihaknya akan dilakukan koordinasi dan melayangkan surat resmi ke DPRD. Upaya tersebut, dilakukan karena legislatif menjadi wakil rakyat. Mengingat, keluhan dan curahan hati nelayan juga butuh perhatian pemerintah. Terlebih, nelayan menjadi profesi utama sebagai sumber penghasilan warga Desa Kaliwlingi. “Jika tidak melaut, bagaimana cara kami memenuhi kebutuhan harian keluarga. Sampai sekarang belum ada solusi. Padahal di sini (Kaliwlingi-red), ada 300-an kapal nelayan yang sudah tidak melaut hampir tiga pekan ini,” ujarnya.

Keluhan serupa, disampaikan Sony (50), nelayan lainnya. Dia mengaku sudah kesulitan mencari hutang. Selain tidak punya pemasukan akibat tidak melaut tiga pekan lebih. Pembelian solar bersubsidi yang dipersulit, menjadi kendala utama tak bisa melaut.

BACA JUGA :  Fikri Faqih Dorong Generasi Muda Brebes Belajar dan Mengerti Literasi

“Kami hanya meminta, pemerintah dan pihak terkait memudahkan pembelian solar bersubsidi untuk melaut. Jangan dipersulit, karena kami hanya mengandalkan hasil laut,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan nelayan Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes kesulitan mendapatkan solar bagi kapalnya. Meski mereka sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Perikanan setempat, tetapi mereka harus membeli solar bersubsidi langsung ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan Kluwut. Sedangkan, pembelian solar bersubsidi dibatasi hanya 50 liter/ hari bagi setiap nelayan dan antreannya panjang. Teknis pembelian ke SPBN Kluwut butuh waktu 1 jam belum termasuk antrean. Termasuk, jam pelayanan baru dibuka pukul 08.00 pagi hingga 16.00 sore. Sedangkan, aktifitasnya melaut harus berangkat subuh dan baru pulang maghrib. (T07_red)

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: