Selain itu, wali santri juga dikenalkan metode Qiraati resmi secara lebih mendalam, serta sosialisasi pengurus terbaru dewan koordinator pusat lembaga TPQ.
Ustaz Khalimudin mewakili Lembaga Pendidikan Islam Yayasan Baitusyifa menekankan bahwa TPQ Baitusyifa, tetap menggunakan methode Qiraati enam jilid sesuai dengan KH. Dachlan Salim Zarkasyi yang berpusat di Semarang.
Menanggapi isu tersebut, Ustaz Usman Dachlan dari Dewan Koordinator Pusat Metode Qiraati mengemukakan, Dewan Koordinator Pusat Metode Qiraati tidak pernah menciptakan atau mencetak atau mengeluarkan lima jilid.
Bahkan, pihaknya telah melakukan standarisasi sesuai dengan kaidah bacaan yang benar sesuai dengan yang diajarkan oleh KH. Dachlan Salim Zarkasyi dan para ulama ahli Quran Mashur mengacu kepada hadis-hadis yang mutawatir.
“Dewan Kordinator Pusat Metode Qiraati akan menghilangkan aturan-aturan yang tidak selaras dan tidak berkaitan dengan metode qiraati dan mengedepankan dialog dalam menerapkan aturannya pada lembaga di bawahnya,” ujar Usman.
Ditambahkan dia, Dewan Kordinator Pusat Metode Qiraati akan menyopiri metode Qiraati enam jilid agar terus berjalan dan tetap ada.
Untuk itu, karya asli KH. Dachlan Salim Zarkasyi yang disusun dengan penuh keikhlasan dan penuh pertolongan Allah SWT. (T03-Red)


