Upaya Pemprov Jateng Membuahkan Hasil, Tiga Minggu Banjir Sayung Surut

“Ya senang karena tidak ada lagi rob. Harapannya kondisinya begini terus,” ucapnya.

Bukan hanya jalan Pantura, pompanisasi juga menjadi solusi bagi warga Dusun Lengkong, Desa Sayung, yang sudah berbulan-bulan hidup dikepung banjir. Kali ini, air benar-benar surut dan aktivitas warga normal.

Nasekha, warga Dusun Lengkong, mengatakan, sudah sepekan air banjir surut dan kering. Kondisi itu membuatnya lega dan bisa hidup lebih nyaman.

“Banjir itu sudah sejak enam bulan lalu, tapi sekarang sudah kering, ya sekitar satu minggu,” paparnya.

Ia menceritakan, selama banjir, ia dan warga yang lain hidup tidak tenang. Bahkan untuk tidur saja susah dan harus membuat papan-papan kasur yang lebih tinggi. Bahkan sebagian lagi terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

“Kalau tidur ya bikin tempat yang lebih tinggi biar tidak kena air. Dan kaki ini juga kena penyakit kulit karena setiap hari kena air,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Ahmad Luthfi Minta Pemkab Pati Tinjau Kembali Kenaikan PBB hingga 250 Persen

Namun sejak ada pompanisasi yang tiap hari beroperasi untuk menyedot air, akhirnya banjir itu berakhir.

“Alhamdulillah sudah kering. Terima kasih Pak Luthfi dan Gus Yasin karena bantuan pompa,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk melakukan penanganan rob di Sayung.

Sejak 25 Mei 2025, Pusdataru bersama sejumlah OPD di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turun tangan untuk menangani air rob tersebut. Salah satunya adalah pompanisasi.

“Kami kerahkan 12 mesin pompa dengan kapasitas maksimal. Itu kerja sama dari beberapa pihak. Pompa itu ditempatkan di sejumlah titik dengan menyedot dan mengalirkan air ke Sungai Babon dan Sungai Dombo,” ujarnya saat mengecek mesin pompa di Sayung.

error: