Slawi  

Usaha Jual Beli Velg di Kabupaten Tegal Lesu, Diprediksi Puncak di 2026

Tukang bengkel tambal ban memperbaiki ban yang bocor di Bengkel Araya Wheel Gallery Tegal, Kabunan, Kabupaten Tegal, Rabu, 27 Agustus 2025.

“Menurut para ekonom, resesi ekonomi puncaknya pada 2026. Kami hanya bertahan untuk terus meningkatkan pendapatan,” ujar Heri yang juga memiliki kantor cabang di Jalan Raya Wheel Gallery di Jalan Teuku Umar No.84, Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.

Sementara itu, lanjut dia, penjualan ban untuk mobil juga mengalami penurunan. Penurunan antara 20 persen dan 30 persen. Penurunan penjualan terjadi pada ban baru, namun untuk penjualan ban bekas masih cukup stabil.

“Konsumen lebih banyak mencari ban bekas,” ujarnya.

BACA JUGA :  Segera Diresmikan, Jalan Menuju Museum Semedo Masih Rusak

Lebih lanjut dikatakan, ban bekas memang diburu para konsumen, karena daya beli masyarakat yang rendah. Mereka tidak mengejar kualitas, terpenting mobil bisa jalan. Ban bekas juga diakui cukup sulit mencari. Selain mengandalkan jaringan di Jakarta, juga mengambil dari bengkel-bengkel sekitar.

error: