Ia menilai, seniman asal Kabupaten Tegal sangat hebat-hebat, namun selama ini belum mendapatkan perhatian lebih. Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya membuat panggung untuk mengekpresikan karya-karya seniman Tegal. Salah satu dukungan Pemkab Tegal, Gedung Rakyat Slawi yang selama ini menjadi pusat seni dan budaya Tegal akan dibangun dalam waktu dekat.
“Mungkin, setelah dibangun Gedung Rakyat ini akan menjadi yang terbaik di Jateng,” ujarnya.
Kegiatan puncak perayaan HPI dan Launching Antologi Puisi Penyair Asean diisi dengan berbagai pertunjukan, diantaranya Tari Lenggok Wangi, Musik Tegalan, dan Parade Puisi Penyair Asean. Sebelumnya, para penyair se-Indonesia itu juga berkunjung ke pabrik teh di Slawi, orasi dan diskusi puisi, serta penampilan musik keroncong.
Dalam kegiatan itu, juga dihadiri puluhan penyair terkenal, diantaranya Wanto Tirta asal Banyumas yang dikenal dengan Presiden Geguritan Banyumas, Apito Lahire asal Tegal, Abdurahman El Husaini, AC Jaffrie, Acep Syahril, Adri Darmadji Woko, Afnan Malay, Akaha Taufan Aminudin, Alkhair Aljohore, Apito Lahire, Arief Rahzen, dan banyak penyair terkenal lainnya. (**)