Wisata Alternatif di Wilayah Slawi, Petik Buah Melon di Agro Wisata Kalisapu

SLAWI, smpantura – Bagi warga Slawi dan sekitarnya di Kabupaten Tegal telah dibuka wisata alternatif, yakni Agro Wisata Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. Pengunjung bisa melihat cara menanam buah melon sekaligus menikmati buah melon premium.

Kepala Desa Kalisapu Ma’arif mengatakan, Agro Wisata Buah Melon Premium itu berada di tanah milik desa seluas 800 meter persegi. Adapun, jumlah populasi buah melon yang ditanam sebanyak 2.000 pohon. Agro wisata yang baru dilaunching pada Kamis (18/4) itu, dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Berkah Mandiri Kalisapu. Dia berharap panen perdana ini bisa mendapatkan hasil maksimal. Pihaknya juga akan selalu mensuport dan memberikan dukungan kepada pengurus Bumdes, agar kedepannya lebih maju.

“Tapi tergantung bagaimana Bumdes itu sendiri, intinya kami Pemerintah Desa selalu memberikan motivasi dan mendukung Bumdes untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka kemajuan meningkatkan ekonomi di Desa Kalisapu,” ujarnya.

Sejauh ini, Ma’arif mengaku sudah mensuport Bumdes dengan warung angkringan. Ke depan juga akan ada TPS 3R.

“Nantinya bisa kolaborasi untuk segala budidaya seperti magot dan ternak lele,” sambungnya.

BACA JUGA :  Perhutani Berperan Aktif Atasi Perubaham Iklim dan Polusi

Sementara itu, Direktur Bumdes Berkah Mandiri Kalisapu, Khoirur Rizal menurutkan, kegiatan ini merupakan petik perdana melon premium, dimana budidaya buah melon tersebut menggunakan sistem green house.

Rizal menjelaskan, Bumdes Berkah Mandiri Desa Kalisapu membudidaya melon introducing atau dari luar Indonesia seperti jenis Chamoe dari Korea, Sweetnet dari Thailand, Alisa dari Indonesia, Inthanon dari Belanda dan Sakata dari Jepang.

“Teknologi yang kita gunakan selain menggunakan varietas introducing, kita juga menggunakan irigasi venturi. Jadi untuk pemupukan dan penyiraman, kita gunakan secara otomatis atau teknologi. Dan ini bisa mengurangi biaya tenaga kerja,” kata Rizal menjelaskan.

Sementara untuk masa tanam, lanjut Rizal, dilakukan selama 60 – 70 hari baru bisa panen.

“Diantara 5 varietas tersebut ada 2 yakni Ithanon yang secara visual berwarna kuning, ada jaringnya dan jaringnya lembut, kemudian sweetnet berwarna putih, ngenet juga dengan tekstur buahnya agak keranci berwarna orange,” sambung Rizal.

Terkait harga, Bumdes Berkah Mandiri membandrol semua varietas melonnya dengan harga Rp 35.000 per kilogram, sedangkan Alisa 25.000 per kilogram. (T05_Red)

Scroll to top
error: