BATANG, smpantura -Pantai Sigandu dan Pantai Ujungengoro Batang menjadi favorit pilihan warga untuk habiskan waktu libur Lebaran Idulfitri 1444 H. Ribuan wisatawan dari berbagai daerah, ramai mengunjungi objek wisata pemandangan pantai.
Pengunjung, khususnya anak-anak, biasanya mandi di tepi pantai, meskipun ada larangan untuk mandi di laut. Selain itu juga bermain pasir membuat aneka ragam bentuk.
“Pantai Ujungnegoro menjadi favorit kami untuk menikmati liburan, sebelum balik ke Jakarta. Pantainya hamparan pasirnya lebar. Selain itu sejuk karena banyak pohon cemara sehingga bisa berteduh saat mata hari sudah mulai meninggi,” ujar Lesmono warga Tirto Pekalongan, saat ditemui bersama keluarganya berlibur.
Selain itu, sepanjang Pantai Sigandu-Ujungnegoro terdapat banyak kafe. Sehingga bisa memilih menu makan atau minuman.
Objek wisata pantai, ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun dari luar kota, yang memang lokasinya tidak jauh dari jalan pantura. Akses menuju lokasi lebih dekat dari pada yang lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Batang, Yarsono mengatakan, pada libur lebaran 2023 warga lebih senang berwisata di pantai. Disamping ada yang memilih wisata panorama alam pegunungan.
“Kurang lebih ada 8.200 orang yang berkunjung jika melihat dari data pemantauan kami. Tingkat kunjungan ke objek wisata pantai yang dikelola pemerintah itu terjadi kenaikan dibandingkan dengan libur Lebaran 2022. Hasil data hari kedua setelah lebaran, total sudah ada 26.162 orang mengunjungi tempat wisata di Kabupaten Batang,” ujarnya disela-sela pemantauan.
Dia menuturkan, selain Pantai Sigandu, objek wisata pantai yang menajdi favorite wisaatan adalah Pantai Jodo, di Gringsing dan Pantai Kuripan, Subah.
Sedangkan untuk objek wisata panorama alam pegunungan ada Forest Kopi, Agrowisata Pagilaran, Waykambang, Sikembang, dan lainnya.
” Situasi di kawasan objek wisata tetap aman dan nyaman, tidak ada gangguan kami dibantu petugas dari Polres Batang. Kami berharap, kunjungan ke tempat wisata yang dikelola pemerintah terus meningkat, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Batang nantinya dapat digunakan untuk pengembangan,” ujar Yarsono. (P02-Red).
