SLAWI, smpantura – Ribuan siswa dari 31 sekolah dasar di Kabupaten Tegal antusias mengunjungi Pameran Temporer Wanara Seba di Taman Rakyat Slawi (Trasa) Co-Working Space, Kabupaten Tegal, Senin (7/10/2024).
Para siswa didampingi guru secara tertib bergantian masuk ke dalam ruang pamer yang tak begitu luas untuk melihat koleksi Musem Semedo, Kabupaten Tegal.
Di ruang pamer tersebut, dipajang fosil mandibula atau rahang bawah Gigantopithecus Blacki, temuan fosil fauna laut seperti kerang dan gigi ikan hiu.
Selain ini ada juga temuan fosil peralihan atau rawa seperti buaya, kuda nil, dan juga dari darat seperti gajah purba.
Di tempat tersebut, siswa juga dapat menyaksikan tayangan film dari layar televisi yang menceritakan tentang kehidupan jaman purba.
Sementara sebuah patung yang menggambarkan sosok Gigantopithecus Blacki berwarna putih tampak dipajang di dekat pintu keluar.
Para siswa didampingi guru tampak menyimak dengan serius penjelasan dari petugas Museum Semedo tentang kehidupan prasejarah kehidupan purba dan interaksinya dengan lingkungan.
Beberapa siswa tampak mencatat penjelasan petugas museum, dan ada pula yang mengisi lembar kerja yang diberikan guru.
Hasna Rasyidah Asisten Preparator Museum Semedo menyebutkan, fosil mandibula atau rahang bawah Gigantophitecus Blacki ditemukan 2014 di Semedo oleh Dakri dan Susmoro.
Dari rahang yang ditemukan diduga spesies primata yang dipekirakan hidup sekitar 2 juta hingga 300.000 tahun yang lalu itu ini memiliki tinggi hingga 3 meter dengan berat 300 kilogram.
Gigantophitecus ini merupakan species primata terbesar yang pernah ada di bumi.
Ahmad Faizi Royan siswa kelas 5 SD Grobog Wetan 1 mengaku senang diajak berkunjung ke pameran tersebut. Dia mengaku baru kali ini melihat fosil fauna dan flora purba.
“Disini saya bisa melihat fosil kerang, asal-usul Gigantophitecus dan hewan purba lainnya,” sebutnya.
Irma Melati, guru SD Grobog Wetan 1 menyebutkan, pagi itu ada 71 anak kelas 5 yang diaja mengunjungi pameran.
Dalam kunjungan tersebut, siswa membawa lembar kerja peserta didik untuk mencatat infomasi yang didapat disana. “Selain untuk menambah wawasan, kunjungan ini juga untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa,”tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud mewakili Pj Bupati Tegal Agustyarsyah membuka pameran tersebut.
Amir menyampaikan, pameran ini bertujuan tidak hanya untuk mengedukasi masyarakat tentang fauna purba, tetapi juga untuk meningkatkan rasa cinta dan kepedulian terhadap warisan budaya dan alam yang ada di sekitar kita.
“Melalui pameran ini saya berharap dapat tercipta upaya yang kolaboratif dalam mendorong daya cipta untuk pembangunan karakter yang berbudaya, sehingga memantik harmonisasi akademis, ekologis, dan berdampak secara ekonomis dalam pembangunan daerah melalui dampak budaya yang berkelanjutan,”tuturnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suspriyanti menuturkan, untuk meramaikan pameran tersebut, setiap hari dijadwalkan sekolah-sekolah untuk mengirimkan siswanya ke acara pameran.
“Ini kan sejarah, supaya anak-anak kita tahu,bahwa Gigantophitecus di Asia Tenggara hanya ada di sini (Semedo). Ternyata kalau kita lihat lagi ternyata banyak fosil binatang purba. Bila dibandingkan dengan Sangiran bisa jadi kita lebih dulu,”sebutnya.
Untuk menyemarakkan Pameran Temporer Wanara Seba ini, panitia juga telah menyiapkan sejumlah informasi terkait Gigantopithecus Blacki, maupun dukungan atraksi-atraksi kebudayaan yang menggugah semangat dan kekayaan tradisi lokal Kabupaten Tegal serta tak kalah menarik, pameran ini juga akan menjadi tempat untuk mengenalkan produk unggulan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tegal.
Pameran Temporer Wanara Seba ini digelar mulai 7 sampai dengan 13 Oktober 2024. Ruang pamer dibuka mulai pukul 08.00 sampai dengan 20.00. (**)