“Bahasa isyarat bukan hanya soal gerakan tangan, melainkan tentang menyampaikan pesan hati. Dengan memahami ini, kami yakin pelayanan kami kepada masyarakat akan semakin humanis,” tambah AKP Bharatungga.
Diiringi senyum dan tawa , peserta serius mengikuti pelatihan dengan serius.
Banyak di antara mereka yang awalnya canggung, perlahan mulai percaya diri untuk mencoba menyampaikan kalimat sederhana dengan bahasa isyarat.
Hal itu menciptakan semangat baru, bahwa pelayanan kepolisian ke depan harus bisa merangkul semua, tanpa ada yang merasa tertinggal. (**)


