Tegal  

16 Donatur Terima Penghargaan Dari Pemkot Tegal

TEGAL, smpantura – Sebanyak 16 donatur diganjar penghargaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, karena telah menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung program uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bahari.

Piagam penghargaan tersebut diserahkan pada acara seremonial uji coba MBG, di Ruang Adipura, Komplek Balai Kota Tegal, Kamis (19/9/2024) kemarin.

Para donatur yang menerima penghargaan itu meliputi Bank Jateng, Baznas Kota Tegal, OJK Tegal, PNM Cabang Tegal, BNI KCU Tegal, Mandiri KCP Tegal, BSI Tegal, BPR Central Artha, BPM Hikmah Bahari, Pegadaian Kota Tegal, PDAM Kota Tegal, Bank Bahari Kota Tegal, BPR BKK Kota Tegal, Yayasan Perguruan Al Irsyad Tegal, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tegal dan Yayasan Perguruan Ihsaniyah Tegal.

Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono mengucapkan terima kasih kepada para donatur baik dari perbankan dan dari yayasan pendidikan termasuk Baznas yang telah mendukung kegiatan uji coba MBG.

“Hasil evaluasi kita berharap akan menemukan persoalan-persoalan, bagaimana persoalan tersebut muncul dan bagaimana persoalan tersebut diantisipasi,” katanya.

BACA JUGA :  Masyarakat Diajak Teladani Sosok Ki Gede Sebayu

Salah satunya terkait pasokan mengingat Kota Tegal salah satu daerah yang tidak memiliki atau memproduksi bahan baku, baik bahan baku makanan maupun bahan baku susu. Untuk itu Pemkot Tegal telah melakukan kerja sama dengan gabungan koperasi susu dan distributor.

Terkait dengan pengolahan makanan menu MBG, pemkot juga memanfaatkan momentum itu untuk mengolah dan memberikan pembinaan secara bersama Dinas Kesehatan, Dinkop UKM dan Perdagangan dan OPD terkait kepada pelaku UMKM.

Selain persoalan pendistribusian MBG, para guru juga diimbau untuk membina siswa agar mereka bisa makan sesuai dengan menu yang disediakan berdasarkan rekomendasi ahli gizi.

“Variasi menu sudah dilakukan dalam rangka uji coba ini agar anak-anak tidak bosan. Dari hulu hingga hilir kita kelola dengan sebaik mungkin. Seperti ketersediaan pasokan, pengolahan dengan UMKM, variasi menu maupun pengolahan sisa makanan,” tegasnya. (**)

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: