- Bupati Minta Kewaspadaan Bencana Ditingkatkan
BUMIAYU, smpantura- Kepala BPBD Kabupaten Brebes Nushy Mansur menyebut terdapat 213 kejadian bencana alam yang telah terjadi di Kabupaten Brebes sejak Januari hingga Oktober 2022. Sementara pada tahun 2021, tercatat ada 224 kejadian bencana alam.
Hal tersebut dikemukakan usai kegiatan Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Bencana di Lapangan Asri Bumiayu, Senin (31/10). Menurut Nushy Mansur, bencana yang terjadi meliputi tanah longsor, tanah bergerak dan banjir. Bencana alam tersebut mayoritas terjadi di wilayah selatan Kabupaten Brebes.
Masih kata Nushy, ada beberapa faktor bencana. Diantaranya adalah kapasitas lingkungan yang semakin berat. Kemudian, alihfungsi lahan di daerah hulu.“Sekarang ini banjir bisa terjadi di daerah hulu seperti wilayah Sirampog dan Bantarkawung. Ini tidak lazim dan patut kita waspadai bersama,” ujarnya.
Nushy menambahkan, BPBD terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang kebencanaan. Diantaranya dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana.”Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya masyarakat. Sehingga terbentuk masyarakat tangguh menghadapi bencana,” katanya
Sementara dalam apel gelar pasukan dan peralatan kesiapsiagaan bencana, bupati meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaan. Hal ini merujuk pada informasi badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG), tentang kemungkinan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, dan tanah longsor di wilayah Indonesia akibat tingginya curah hujan di bulan September-Desember, bahkan sampai awal tahun depan.
“Fenomena ini terbukti telah terjadi di wilayah kita, khususnya di wilayah selatan Kabupaten Brebes, akhir-akhir ini. Curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung,” kata bupati.
Oleh karenanya, bupati mengharapkan agar seluruh pihak untuk turut berperan serta menghadapi kemungkinan terjadinya potensi ancaman bencana tersebut.”Tidak hanya BPBD, seluruh instansi maupun perangkat daerah agar menyelenggarakan latihan kesiapsiagaan bencana sesuai situasi, kondisi, dan potensi ancaman bencana di lingkungan masing-masing,” ungkapnya.(T06-red)