- Inovasi Minuman Herbal Anti Kanker dan Liptint Liga
SLAWI, smpantura – Siswa SMP 1 Slawi berhasil meraih juara dalam ajang kreasi dan inovasi (Krenova) 2023 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Tegal.
Dalam ajang tahunan itu, SMP 1 Slawi berhasil meraih dua juara untuk kategori SMP. Yakni juara 1 untuk karya Minuman Herbal Anti Kanker Madewa dan juara tiga untuk karya Liptint Liga.
Minuman herbal anti kanker berbasis kunyit mangga, kulit buah mahkota dewa dan daun dewa (Madewa) karya inovasi dari Angelita Grace Alma dan Levi Andrean mendapat nilai 65,95.
Sementara Liptint Liga (lidah buaya, buah naga) karya inovasi Putri Zahara Nuruzzaman dan Nasya Putri Arelya mendapat nilai 58,03.
Angelita Grace Arma menyebutkan, minuman herbal anti kanker, yang dibuat merupakan inovasi dan modifikasi, dari minuman herbal yang dibuat oleh almarhum kakeknya Soeparto.
Jika dulu kakeknya membuat minuman herbal dalam bentuk cair, maka Angelita dan Levi mengembangkan, dalam bentuk serbuk dan kemasan satu kali minum. Bahkan ke depan akan dikembangkan dalam bentuk celup, sehingga lebih praktis.
Manfaat dari minuman herbal anti kanker, kata Angelita telah dirasakan oleh neneknya Sri Kuniati yang kini berusia 66 tahun. Pada tahun 1997 sang nenek, menderita miom dan harus dioperasi.
“Kakek saya membuat minuman herbal yang terbuat dari ramuan kunyit mangga, kulit buah mahkota dewa dan daun dewa. Selama tiga bulan nenek minum minuman herbal tersebut, dan berhasil sembuh dari miom dan tidak jadi operasi,”terang Angelita.
Angelita menceritakan, tak hanya neneknya yang merasakan manfaat minuman herbal tersebut, tetapi juga tetangga nenek yang menderita kanker payudara. Setelah mengonsumsi minuman herbal tersebut selama enam bulan, kondisinya menjadi membaik.
Menurut Levi, inovasi yang mereka buat bertujuan mengembangkan minuman anti kanker, berbahan alami dengan biaya lebih murah dan memperkenalkan minuman herbal, anti kanker sebagai alternatif pengobatan.
Minuman herbal anti kanker ini memiliki beberapa keunggulan. Selain berbahan alami, juga praktis (siap minum) dan murah. Levi menyebutkan, Madewa cair yang dikemas dalam botol dengan isi 250 ml akan dipasarkan dengan harga Rp 4.000. Madewa cair dapat langsung diminum secara langsung dan dapat tahan selama tiga hari.
Madewa serbuk kemasan sachet 20 gram seharga Rp 2.000. Minuman serbu ini dapat diseduh dengan segelas air panas. Kemudian Madewa serbuk dalam kemasan pouch isi 240 gram seharga Rp 12.000.
Kedua siswa yang merupakan siswa kelas IX.1 menyebutkan, ke depan mereka ingin produk tersebut bisa diuji laboratorium dan bisa mendapat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan tes Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar bisa dipasarkan.
Sementara itu, Putri Zahara Nuruzzaman dan Nasya Putri Aurelya yang merupakan siswa kelas IX.7 membuat produk Liptint Liga yang terbuat dari lidah buaya dan buah naga .
Putri Zahara Nuruzzaman mengatakan , pembuatan produk pelembab bibir dan pewarna bibir ini cukup mudah. Lidah buaya dan buah naga dicuci dan masing-masing diblender secara terpisah dan disaring. Setelah itu larutan lidah buaya dan buah naga dipanaskan sampai dengan suhu 70 derajat celcius. Selanjutnya ditambah dengan minyak zaitun.
Dalam uji coba itu, mereka mengeluarkan modal Rp 32.000 untuk membeli bahan-bahan. Selanjutnya setelah dilakukan ekstraksi, produk dikemas dalam kemasan botol berukuran 2 ml.
“Waktu jadi sepuluh botol. Satu botol dijual Rp 5.000. Untungnya Rp 18.000,”tutur Putri Zahara Nuruzzaman.
Sementara Nasya Putri Aurelya mengatakan, mereka berdua membuat liptint karena dari pengamatannya banyak orang di sekitar yang memiliki bibir pecah-pecah karena iklim panas Indonesia berada di daerah tropis. Untuk mencegah bibir pecah-pecah, mereka menggunakan pelembab bibir.
Dari pengamatan itu, mereka membuat inovasi liptint dari bahan-bahan alami, memanfaatkan buah yang ada di sekitar, lidah buaya dan minyak zaitun.
Untuk pengembangan produk, keduanya berencana mencoba membuat liptint dengan memanfaatkan buah lain, dan membuat kemasan lebih besar.
Kepala SMP 1 Slawi Mujiharti mengatakan bangga dengan prestasi yang diraih empat siswanya. Ke depan sekolah akan ikut memproduksi dan memasarkan karya inovasi liptint di lingkungan sekolah.
“Anak-anak sekarang kalaukami lihat sudah memakai liptint . Di toko kan mahal dan memakai bahan kimia, kalau ini kan alami sehingga lebih aman. Untuk menghindari bibir pecah-pecah, bukan hanya sekedar untuk kecantikan, tetapi agar lebih fresh dan bibirnya sehat serta aman,”jelas Mujiharti.
Hal ini juga sekaligus berkaitan dengan pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berkaitan dengan tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal dan wirausaha.
“Jadi prosesnya dari tema gaya hidup berkelanjutan kita tanam lidah buaya , buah naga. Kemudian tema kearifan lokal , kita memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar. Selanjutnya tema wirausaha dengan menjual atau memasarkan produk,” jelas Mujiharti. (T04-Red)