Selalu Ada Kesenian Ronggeng di Kaligua, Begini Ceritanya

BREBES, smpantura – Di Kaligua, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes, kesenian Ronggeng selalu hadir memeriahkan kehidupan masyarakat. Terakhir kali, kesenian tradisional yang memadukan antara musik dan tarian ini tampil dalam ritual adat Ratiban.

Masyarakat di lereng Gunung Slamet ini memang tidak bisa dipisahkan dari kesenian Ronggeng, khususnya di Kaligua, lokasi berdirinya perkebunan dan Pabrik Teh Kaligua yang memiliki sejarah panjang.

Tradisi kesenian Ronggeng dimulai pada tahun 1889.  Ketika itu, Pabrik Teh Kaligua baru saja berdiri, dan perusahaan  harus mendatangkan alat berat berupa ketel uap dari Desa Kretek.

Jarak 11 kilometer yang harus ditempuh bukanlah perjalanan yang mudah, terutama dengan kondisi jalan yang jauh dari memadai seperti saat ini. Mesin ketel uap pun harus digotong dengan jalan kaki.

BACA JUGA :  Penampilan Opick Bikin Ademkan Tegal

Untuk menjaga semangat para pekerja, rombongan kesenian Ronggeng pun dihadirkan. Setiap kali rasa lelah melanda pekerja, para penari ronggeng akan tampil, melenggok-lenggok dengan gemulai, memberikan hiburan dan semangat kepada para penggotong mesin berat tersebut.

Sejak saat itulah, Ronggeng menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kaligua. Setiap kali ada peringatan berdirinya Pabrik Teh Kaligua atau ritual adat lainnya di Desa Pandansari, kesenian Ronggeng selalu ditampilkan.

Hingga kini, Ronggeng tetap menjadi bagian dari identitas Kaligua. Kesenian ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga simbol sejarah dan perjuangan di balik berdirinya pabrik teh yang kini menjadi penghidupan bagi sebagian warga. 

error: