SLAWI, smpantura – Sate taichan sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat. Cita rasanya yang gurih, pedas dan sedikit asam menjadi daya tarik panganan yang populer sejak 2016.
Kini, sate taichan tak hanya ditemukan di Jakarta, tapi sudah merambah ke kota lain, termasuk di Slawi, Kabupaten Tegal.
Salah satu pelaku usaha Sate Taichan, Regina Tiara Sani (26) menuturkan, sejak 12 Desember 2023 dia bersama suaminya Yoga menjalankan usaha sate taichan dengan membuka kedai di Jalan Wahid Hasyim Slawi atau di sebelah Selatan SMA 1 Slawi tepatnya di depan Halte SMA 1 Slawi.
Dengan modal awal Rp 20 juta dia membuka kedai kecil dari kontainer yang dicat dengan warna kuning. Usahanya diberi nama Sate Taichan12. Angka 12 sendiri memiliki makna khusus yakni sesuai dengan tanggal dan bulan kedai tersebut dibuka, juga bulan kelahirannya dan suami.
Regina menuturkan, awal mula menjalankan usaha sate taichan karena dirinya gemar menikmati sate taichan. Dia sering membeli sate taichan saat bekerja di Jakarta.
Setelah menikah, wanita yang pernah bekerja sebagai awak kabin di sebuah maskapai penerbangan Indonesia ini pun kembali ke daerah asalnya di Slawi.
Rupanya di Slawi dia kesulitan menemukan sate taichan seperti yang digemarinya.
Regina pun menjajal membuat sate taichan sendiri. Dari uji coba beberapa kali, akhirnya dia menemukan resep yang pas, dan ternyata disukai oleh suaminya, Yodha (32). Dari sinilah muncul ide berjualan sate taichan.
Bahan sate taichan sebenarnya sama dengan sate pada umumnya yaitu daging ayam. Namun yang membuat sate ini berbeda dengan sate pada umumnya adalah bumbu yang digunakan.
Sate taichan tidak berwarna coklat melainkan warnanya putih pucat. Hal ini karena sate ini tidak menggunakan bumbu kecap.Dalam penyajiannya juga tidak dilengkapi dengan bumbu kacang, melainkan dengan sambal rawit merah, jeruk limau dan penyedap totole.
Sejak awal berjualan di pusat kuliner Slawi tersebut, kedai Sate Taichan12 selalu ramai. Apalagi penjual sate taichan di Slawi belum banyak. Sate yang dijual kebanyakan sate kambing khas Tegal dan sate ayam Madura.
Regina menuturkan, proses membuat sate taichan cukup simpel. Daging ayam dipotong dadu, lalu dimarinasi dengan bumbu racik buatannya. Kemudian dimasukkan ke dalam lemari es swlama 30 menit, setelah itu ditusuk menggunakan tusuk sate.
Untuk bumbu menggunakan sambel cabai yang diolah dari cabai rawit merah dan bawang putih. Bedanya sambel cabai ini dimasak terlebih lebih dulu sebelum disajikan.
Peraih Top 28 Wirausaha Pemuda Kabupaten Tegal chapter 6 tahun 2024 ini menuturkan, dalam sehari dapat menjual 250 sampai 500 tusuk sate taichan.
Kedai Sate Taichan12 buka setiap hari Selasa sampai Minggu mulai pukul sampai 12.00 sampai 21.00. Khusus Hari Jumat mulai pukul.15.00 sampai 22.00. Sedangkan hari Senin libur.
Selama satu tahun lebih menjalankan usaha tersebut, kini Regina memiliki dua kedai. Selain di Slawi, dia juga memiliki satu kedai di Kota Tegal, tepatnya di Jalan Kolonel Sudiarto atau sebelah utara Stasiun Kereta Api Tegal.
Kedai di Tegal dibuka dengan menggunakan uang Rp 15 juta dari hadiah Program Wirausaha Pemuda 2024 yang diikutinya. Untuk menjalankan usaha dia dibantu lima pekerja.
“Saya dibantu lima pegawai. Satu orang membantu di rumah, dua orang di kedai Slawi dan dua orang di kedai Tegal,” tuturnya wanita kelahiran 7 Desember 1998.
Harga sate taichan tidak beda jauh dengan sate ayam. Di warungnya, Regina menawarkan paket sate taichan.
Lima tusuk sate taichan campur plus lontong dan es teh dengan harga Rp 17.500 per porsi, sedangkan paker sate taichan full daging dijual Rp 19.000 per porsi.
Sementara untuk 20 sate taichan campur ( daging dan kulit) dijual Rp 50.000, sedangkan yang full daging dan full kulit masing- masing Rp 53.000.
Tak hanya sate, dia kedainya, juga dijual mi taichan ,yang dibuat dari mi instan rebus yang ditambah sambal dari sate taichan dengan harga Rp 8.000 dan Rp 12.000 yang dilengkapi dengan sate.
Dalam menjalankan bisnisnya, tak hanya bersaing secara sehat dengan penjual lain, dia juga harus pandai menyiasati saat harga bahan baku ayam dan cabai rawit merah melonjak.
Wanita yang juga memiliki usaha spa di Kudaile ini, juga terus mengenalkan sate taichan melalui media sosial miliknya agar sate taichan semakin dikenal masyarakat di Slawi dan sekitarnya. **