Tegal  

Perlu Dipahami, Berikut Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji

TEGAL, smpantura – Ibadah haji menjadi rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan bagi umat muslim yang mampu, baik secara finansial maupun fisik.

Setiap tahun, Indonesia mendapat kuota haji dari pemerintah Arab Saudi yang jumlahnya mencapai ratusan ribu untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan.

Berikut ini merupakan urutan pelaksanaan haji yang benar berdasarkan tuntunan syariat Islam

1. Ihram
Ihram merupakan rukun pertama dan wajib dilakukan dalam ibadah haji. Ihram biasanya ditandai dengan mengenakan pakaian khusus berwarna putih yang tidak dijahit. Jemaah mengambil miqat (batas waktu dan tempat niat haji) sesuai dengan asal kedatangannya ke Mekah.

2. Wukuf di Arafah (9 Zulhijah)
Wukuf adalah rukun haji yang wajib dilakukan di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, sehari sebelum Idul Adha. Wukuf berarti berdiam diri atau berhenti dalam keadaan ihram.

Jemaah berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa, berdzikir, dan memohon ampunan kepada Allah mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenam.

3. Mabit di Muzdalifah (Malam 10 Zulhijah)

Setelah matahari terbenam, jemaah bergerak menuju Muzdalifah untuk bermalam (mabit) dan mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melontar jumrah.

4. Lempar Jumrah Aqabah (10 Zulhijah)

Pada pagi 10 Zulhijah, jemaah menuju Mina untuk melempar Jumrah Aqabah dengan tujuh batu sebagai simbol perlawanan terhadap godaan setan.

BACA JUGA :  ABK Terdampak Kapal Kebakaran Terima Bantuan

5. Penyembelihan Hewan Kurban

Bagi jemaah haji Tamattu’ dan Qiran, penyembelihan hewan kurban menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji.

6. Tahallul Awal

Setelah melontar jumrah dan menyembelih hewan kurban, jemaah mencukur atau memendekkan rambut sebagai tanda tahallul awal. Setelah ini, sebagian larangan ihram mulai boleh dilakukan kecuali hubungan suami istri.

7. Tawaf Ifadah dan Sa’i

Jemaah kembali ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf Ifadah (mengelilingi Ka’bah tujuh kali) dan Sa’i (berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah). Setelah ini, jemaah sudah dalam keadaan tahallul kubra, yang berarti semua larangan ihram telah dicabut.

8. Mabit di Mina (11-13 Zulhijah) dan Melontar Jumrah

Jemaah menginap di Mina selama tiga hari (tasyrik) untuk melontar tiga jumrah (Ula, Wusta dan Aqabah) setiap hari.

9. Tawaf Wada’ (Perpisahan)

Sebelum meninggalkan Mekah, jemaah melakukan Tawaf Wada’ sebagai tanda perpisahan dengan Baitullah. Setelah ini, ibadah haji telah selesai.

Dengan mengikuti urutan haji yang benar, diharapkan jemaah dapat menunaikan ibadah dengan sempurna dan meraih predikat haji mabrur. **

error: