BREBES, smpantura – Puncak arus balik Lebaran 2025 menyebabkan antrean kendaraan mengular di jalur Bumiayu, Minggu (6/4). Ribuan kendaraan dari arah Purwokerto menuju Tol Pejagan terpantau padat sejak pagi hingga sore hari.
Kemacetan terparah terjadi di wilayah Rancakalong, Bumiayu. Titik ini menjadi simpul pertemuan kendaraan dari Lingkar Bumiayu dan pusat kota yang menuju jalur utama Bumiayu–Linggapura.
Kondisi jalan yang menyempit membuat kendaraan harus melaju bergantian di satu lajur. Imbasnya, kendaraan menumpuk dan antrean panjang tak terhindarkan.
Situasi diperparah dengan karakter jalan Bumiayu–Linggapura yang sempit, berkelok, dan banyak tanjakan. Aktivitas penumpang di pinggir jalan serta kendaraan yang keluar-masuk SPBU turut memperlambat arus.
“Macetnya dari tadi, lebih dari satu jam belum bisa keluar Bumiayu,” kata Wanto, pemudik asal Ajibarang yang hendak kembali ke Jakarta.
Petugas memberlakukan sistem satu arah (one way) secara situasional di beberapa titik untuk mengurai kepadatan.
Menurut Agus Salim dari Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes, hari Minggu menjadi puncak arus balik tahun ini. Volume kendaraan meningkat drastis dibanding hari sebelumnya.
“Jalur ini memang favorit pemudik dari selatan Jateng menuju Tol Pejagan. Meski padat, kendaraan masih bisa bergerak,” ujar Agus.
Ia menjelaskan, kemacetan disebabkan bukan hanya oleh volume kendaraan, tapi juga karena banyaknya persimpangan dan aktivitas di SPBU sepanjang jalur Bumiayu–Linggapura. **