Omzet Terjun Bebas hingga Gulung Tikar PKL Pujasera Melati Ingin Kembali Berjualan di Jalan Kartini

TEGAL, smpantura – Selama kurang lebih tiga bulan menempati Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Melati, para Pedagang Kaki Lima (PKL) belum juga bernapas lega. Sebab, pendapatan mereka dari berjualan terus terjun bebas hingga mengalami kebangkrutan.

“Semakin hari semakin memprihatinkan. Alih-alih bisa mendapat keuntungan, kami justru malah terus merugi. Sehari hanya bisa melayani dua hingga tiga porsi saja,” ujar penjual cappucino, Johari usai melakukan audiensi dengan Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tegal, Zaenal Nurrohman dan Anggota Komisi 2, Ratna, Senin (21/4/2025).

Johari menyebut, satu per satu rekan sejawatnya sesasama PKL pada akhirnya harus gulung tikar, karena sudah kehabisan modal dan tidak mendapat pemasukan.

Momentum puasa dan lebaran juga diakui tidak sesuai apa yang diharapkan para PKL. Kondisi Pujasera Melati dianggap semakin melemahkan para pelaku ekonomi.

BACA JUGA :  Keunikan Seni Ecoprint dari Tumbler Motif Daun

Untuk itu, para PKL yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Kaki Lima Pujasera Melati menginginkan berjualan kembali ke Jalan Kartini.

“Hadirnya kami ke Komisi 2 tidak lain ingin meminta bantuan, agar rekan-rekan PKL dapat berjualan dengan layak. Setidaknya kami dapat menghidupi dan mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari,” jelasnya.

Hal yang sama diucapkan penjual pancong lumer, Kunto Wibisono. Dia mengaku rata-rata penjualan PKL di Pujasera Melati selama puasa menurun hingga 50 persen lebih. Bahkan, saat ini telah menyentuh hingga 80 persen penurunan omzet.

Selain itu, dari 110 PKL yang diboyong dari Jalan Kartini, Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Menteri Supeno ke Pujasera Melati, hanya menyisakan sekitar 70 PKL saja. Pasalnya, sebagian besar PKL sudah tidak sanggup berjualan dan kehabisan modal.

error: