BUMIAYU, smpantura – Sejumlah sekolah mulai memanfaatkan keberadaan Museum Purbakala Bumiayu, Brebes, untuk kegiatan pembelajaran di luar kelas. Hal ini sebagai solusi agar siswa tidak jenuh.
Seperti yang dilakukan Madrasah Aliyah (MA) Al Hikmah I Benda, Kecamatan Sirampog. Sebanyak 72 siswa madrasah itu, belajar di museum dan Situs Bumiayu.
Di museum, siswa kelas X IPA dan IPS tersebut mendapatkan materi tentang kebumian, geodinamika, gunung api dan sejarah bumi. Mereka juga dikenalkan fosil hewan purba dan artefak yang menjadi koleksi museum.
Dari museum, pembelajaran dilanjutkan ke lokasi Situs Bumiayu. Siswa kelas X IPA mengunjungi Kedungbukur, untuk melihat peninggalan purba, khususnya dari lingkungan transisi laut ke darat (pesisir).
Sedangkan kelas X IPS ke Dukuh Tengah, melihat peninggalan purba, khususnya lapisan tanah purba yang menunjukkan perubahan lingkungan alam sejak dua juta tahun lalu hingga sekarang.
Seluruh materi itu disampaikan pengelola museum M Wildan Fadhillah dan Wiji Utama secara bergantian. Para siswa terlihat antusias. Nabila (16), mengatakan, kunjungan ke Situs Bumiayu adalah bagian dari mata pelajaran Geografi, tentang kebumian.
Selain menyenangkan, Nabila mengaku banyak memperoleh pengetahuan baru.
“Saya baru tahu kalau ternyata wilayah Bumiayu ini dulunya lautan. Di Kedungbukur, banyak sekali ditemukan fosil hewan laut,” kata dia.
Situs Bumiayu merupakan salah satu Situs Manusia Purba di Indonesia. Situs Bumiayu memiliki keistimewaan karena ditemukan jejak kehadiran fauna dan manusia purba tertua di Jawa.
Sebagian kecil peninggalan masa purba tersebut tersaji di Museum Purbakala Bumiayu, yang dikelola Yayasan Pustaka Alam Bumiajuensis (dulu kelompok pelestari situs Bumiayu-Tonjong (Buton).
Pengelola museum, M Wildan Fadhlillah, mengapresiasi kunjungan sekolah pada Kamis (14/9) tersebut. Menurut dia, museum terbuka untuk siswa dan siapapun yang ingin belajar. (T06-Red)